Mohon tunggu...
Frans Liu
Frans Liu Mohon Tunggu... freelancer -

Writer who love to express my mind through my words, I write anything which i thought it is supposed to.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Ramon Papana is Back

16 November 2015   19:43 Diperbarui: 17 November 2015   15:52 493
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat saya menyaksikan beliau di depan panggung. Ia Ramon seorang sosok yang sangat rendah hati dan sangat kreatif, Orang yang begitu luar biasa. Ketika acara workshop berlangsung. Saya duduk di pojok belakang dalam foodbar  dimana tempat workshop itu diselenggarakan. Ketika itu saya memperhatikan beliau dan mencoba merekam cara beliau menyampaikan materi workshop. Selama ia berbicara, ia orang yang sangat luas dan tulus menyampaikan materinya terlihat dari beberapa gesturenya. 

Penjelasan yang ia sampaikan dengan bahasa sederhana dan mempermudah pemula paham akan penjelasannya.

Pada saat itu saya menikmati apa yang ia  bicara mengenai Stand Comedy dan bagaimana berkarir sebagai komik Professional.

Bahasa Tubuhnya memperlihatkan  kepribadiannya yang

sederhana,dengan ia berjalan dan menyapa peserta dari meja ke meja. Beliau memang menunjukan kesederhanaannya dengan melayani anak-anak muda yang ingin belajar dan tak bisa dipungkiri sifat Kebapakannya muncul bukan sekedar menjadi mentor, ia mengajar dan sekaligus mendidik para muda mudi yang ikut dalam workshopnya.

Ia mengajarkan manner dan behavior ketika harus open mic dengan materi yang sopan, karna pertunjukan Stand up ini memang pertunjukan elit dan untuk kalangan tertentu jadi ia berkata kalau bisa gunakan bahasa yang sopan ketika berinteraksi.

Setelah ia selesai menjelaskan materinya. Saya yang ingin menghampiri beliau ternyata, saya dihampiri duluan oleh Ayah Ramon ini, ia menyapa saya dengan senyum dan  kita berjabat tangan.

Saya yang sering berkomunikasi dengan beliau melalui Whatsapp, saya cukup kenal dia. Keinginannya berbagi kepada generasi penurus untuk stand up comedy dan juga mengakrabkan stand up comedy di semua kalangan.  Bagi saya sosok beliau sudah sangat langkah di negeri ini, orang yang tulus, apa adanya dan senang berbagi ilmu. Ia bukan orang yang feodal namun ia sosok sederhana yang memang pantas untuk menjadi parameter muda mudi belajar bukan sebatas pengetahuan yang ia sampaikan tapi kepribadian beliau yang apa adanya, jujur dan rendah hati merupakan nilai lebih.

Mari saya mengajak untuk mendukung beliau memajukan dunia stand up comedy yang benar bukan seperti sekarang hanya menjual tapi tidak pada standarisasi seorang komik sesungguhnya. Lucu bukan sekedar lucu tapi dapat mengedukasi. Walaupun saat ini beliau  dianggap seolah-olah bukan siapa siapa di dunia stand up comedy,namun ingat the living legend tetaplah Seorang Ramon Papana yang telah dahulu mempelopori Stand Comedy Tahun 90 hingga sekarang dikenal publik. Ia seorang Legend yang tak bisa dilupakan begitu saja akan karya dan konstribusinya, ia tetap akan tertulis di sejarah perjalanan Stand up comedy Indonesia, karna ia seorang legend yang lahir secara alami dengan kreatifitas karyanya yang luar biasa. 

Doa saya semoga beliau diberi kesehatan untuk terus berkarya dan selalu bahagia dan rencana beliau kedepan semakin sukses, bersinar seperti matahari dan menginspirasi orang lain dengan karyanya dan kepribadiannya yang memang TOP. Amin

Welcome back Ayah Ramon Papana

 

Frans Liu (amateur writer)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun