Mohon tunggu...
Frans Simarmata
Frans Simarmata Mohon Tunggu... Lainnya - Diaspora Indonesia

Ordinary Indonesian Diaspora in Sydney

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menjelang Satu Dasawarsa Gerakan Diaspora Indonesia

8 April 2022   19:05 Diperbarui: 8 April 2022   19:07 553
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menjelang Satu Dasawarsa Gerakan Diaspora Indonesia
fb.com/frans.simarmata.id.au

*

 

Ada yang tanya, karena mungkin ada ketidakjelasan:
 
"Bukannya baru tahun lalu, Diaspora Indonesia merayakan sewindu atau 8 tahun. Kok tahun ini sudah satu dasawarsa, atau merayakan 10 tahun.
Apa tidak salah hitung?"
 

 
Tahun 2022 ini, tepat 10 tahun sejak Kongres Diaspora Indonesia atau Congress of Indonesian Diaspora CID1 di Los Angeles, USA pada 6-8 Juli 2012. Ini menjadi awalnya keberadaan Gerakan Diaspora Indonesia, seperti yang disampaikan oleh Founder-nya, Ambassador Dino Patti Djalal (lihat YouTube https://youtu.be/S8ademUDDl0 )
 
Kongres Diaspora selain menyepakati Deklarasi Diaspora Indonesia https://youtu.be/aqml0TTtE5M - yang beberapa pihak menyebut sebagai Sumpah Pemuda kedua (karena isinya bicara persatuan, persatuan dan persatuan).
Kongres juga menyepakati pembentukan 4 entitas internasional Diaspora Indonesia: Indonesian Diaspora Network IDN, Indonesian Diaspora Foundation IDF, Indonesian Diaspora Business Council IDBC, dan Indonesian Diaspora Brain Bank IDBB.
Kalau boleh dibilang, empat entitas seperti layaknya anak kembar empat (quadruplets).
 
Kenapa harus berbeda-beda? 

Itulah yang menjadi pertimbangan dan diputuskan di Kongres 2012 lalu.  Setidaknya untuk memudahkan gerakan Diaspora ini dalam fungsi-fungsinya, dibandingkan kalau hanya satu entitas internasional saja.

Selain itu juga, berdiri puluhan National Chapters dan Local Chapters di berbagai negara.
 
*
 
IDN yang bertujuan untuk mengembangkan networking antar diaspora Indonesia di berbagai negara, baru secara resmi mempunyai kepengurusan pada tanggal 28 Oktober 2013, pasca Kongres Diaspora CID2 di Jakarta tahun 2013. Sehingga tahun 2021 lalu, genap Satu Windu. 

IDN berperan sebagai amplifier, membantu advokasi hal pemberdayaan para diaspora agar dapat semakin berperan aktif dalam perkembangan bangsa.

 
Juga sebagai enabler, mengidentifikasi needs para diaspora ini. Perhatian dan merangkul para perantau dan pencinta Indonesia yang berkelanjutan serta mengangkat potensi mereka.
 
Mungkin kalau disederhanakan, misi-nya IDN untuk memperluas jaringan, kesempatan dan kesejahteraan untuk Indonesia dan para diasporanya. 

To expand connections, multiply opportunities and promote shared prosperity for Indonesia and its diaspora (Al-Arief 2012).

 
*
 
Selain itu, ada juga entitas diaspora Indonesia lainnya (sesuai dengan namanya): Indonesian Diaspora Foundation IDF lebih fokus di kegiatan philantrophy, edukasi serta humanitarian issues.

Untuk jaringan bisnis, ada Indonesian Diaspora Business Council IDBC serta untuk jaringan professional dan SDM ada Indonesian Diaspora Brain Bank IDBB.

Semua entitas ini, saling berkoordinasi dan melengkapi sehingga tidak ada tumpang tindih kegiatan diantaranya.
 

*

Inilah yang perlu diketahui bersama, kalau kita bicara tentang Gerakan Diaspora Indonesia, artinya mencakup semua stakeholders dan entitas diaspora, tidak hanya IDN saja.
 
 
Walaupun aktifitas semua entitas ini tidak seaktif IDN, bukan berarti tiga entitas yang lain diabaikan. Kalaupun ada pemikiran yang lebih dinamis, untuk menyatukan semuanya menjadi satu entitas tunggal, dirasakan tidak mudah. Apalagi masing-masing sudah punya domain masing-masing.
 
 
Keberadaan tiga entitas internasional, seharusnya menjadi perhatian kita semua. Seperti perumpamaan empat saudara kandung di atas, kalau ada satu atau dua orang dalam kondisi yang tidak aktif, seharusnya menjadi perhatian lainnya. Dan bersama-sama mencari solusi-nya.
 
 
Forum Kongres Diaspora Indonesia atau CID, seharusnya jadi forum bersama dari keempat entitas ini dan menjadi puncak pencapaian bersama para Diaspora Indonesia. Faktanya saat ini, Kongres Diaspora Indonesia lebih dikenal sebagai program dari salah satu entitas saja. 

Padahal di Kongres sebelumnya, entitas ini bersama-sama sebagai penyelenggaranya. Bahkan pernah kepengurusannya, diisi secara ex-officio dari perwakilan entitas lainnya, seperti pada periode pertama IDN tahun 2013-2015, ada wakil dari entitas internasional yang menjadi pengurus IDN.

 
*
 
Pernah  dilakukan diskusi terkait hal ini, dengan pimpinan/pengurus entitas diaspora lainnya dan rupanya dirasakan hal yang sama. 

Alangkah indahnya, bila kita semua melihat kembali pada saat kita memulai Gerakan ini bersama-sama. Kalaupun ada dinamika selama 10 tahun ini, mari kita evaluasi bersama-sama. Apalagi di luar empat entitas ini, mulai hadir komunitas/organisasi diaspora yang lebih khusus, misalnya berbasis kedaerahan/keagamaan atau profesi.

 
Momen Dasawarsa Gerakan Diaspora Indonesia, mungkin bisa jadi momentum untuk mengevaluasi keberadaan dan berharap memberdayakan semua pemangku kepentingan. 

Mau tunggu berapa lama lagi?

#DasawarsaDiaspora

#DiasporaIndonesia 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun