Mohon tunggu...
Frans Simarmata
Frans Simarmata Mohon Tunggu... Lainnya - Diaspora Indonesia

Ordinary Indonesian Diaspora in Sydney

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

#AADC 2021

10 November 2021   03:16 Diperbarui: 10 November 2021   03:23 570
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

#AADC 2021

Ini bukan sequel dua film terdahulu kisah kasih anak manusia. Ini adalah cerita tentang sejarah.

Ada bagian sejarah Indonesia di Australia yang tidak banyak diketahui, bahkan oleh komunitas Indonesia-nya. Terutama pada saat-saat sebelum Kemerdekaan Indonesia di tahun 1945.

Hari ini 10 November 2021, tepat di Hari Pahlwan, merupakan suatu momentum merenungkan kembali, apa relevansi perayaan ini bagi kami para #DiasporaIndonesia di tanah perantauan ini. Apalagi bagi generasi yang lebih muda.
 
Ada Apa di Cowra?

Makam Pejuang Kemerdekaan Indonesia di Cowra 

 
Apakah sekedar pernah tahu bahwa ada 1200 tahanan (Prisoners of Wars) dari Boven Digul (Irian atau Papua) dan 500 diantaranya ditahan di kota Cowra, kota kecil di pedalaman Australia, tahun1942? 

Mereka yang ditahan karena perlawanan dan perjuangan untuk kemerdekaan Indonesia. Apa yang terjadi dengan mereka dan keluarganya yang terpaksa juga ikut di tahan? 13 dari mereka yang meninggal, karena juga tidak tahan dengan kondisi iklim di sana dan sebab lainnya. Ada hal-hal lainnya yang belum terungkap.

 
Diharapkan dengan hadir serta melihat sendiri di makam dan reruntuhan barak tahanan nomor 12 saat itu, bisa mengisi puzzle kepingan informasi yang selama ini terpisah satu sama lainnya. 

Apa kaitannya dengan dukungan Australia bagi Indonesia, bahkan sebelum negara ini merdeka di tahun 1945?

Panel dengan latar belakang lokasi barak/tahanan Indonesia di POW Cowra
Panel dengan latar belakang lokasi barak/tahanan Indonesia di POW Cowra

Kita tidak hidup di masa lalu, tetapi ingin terus maju. Harapannya, dengan menyadari sejarah, kita diaspora di rantau ini menyadari bahwa semua yang kita alami pada saat ini, tidak pernah lepas dari apa yang sudah diperjuangkan para pendahulu kita, para pejuang dan pahlawan kita …

Bagi generasi yang lebih senior, ini juga suatu momentum refleksi, apa yang akan kita wariskan ke mereka. Legacy apa yang akan kita tinggalkan ke mereka? Jangan nanti ada penyesalan, bahwa kenapa fakta sejarah ini tidak pernah diberitahukan ke anak dan cucu kita?

 
Selamat Hari Pahlawan 10 November 2021.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun