Apresiasi bagi Pemerintah Indonesia yang membuka kesempatan bagi para Diaspora-nya untuk ikut langsung berperan serta dalam menentukan arah pembangunan bangsa ini.
https://bisnis.tempo.co/read/1124245/agar-wni-diaspora-balik-pemerintah-buka-formasi-cpns-khusus
Semoga pilihan #PulangKampung dan #BaktiBangsa yang diambil BJ Habibie, Sri Mulyani Indrawati, Arcandra Tahar dan nama-nama lainnya menjadi inspirasi bagi diaspora Indonesia, yang saat ini sudah dalam comfort zone di negara mereka tinggal saat ini.
Diharapkan pula, semua kebijaksanaan dan peraturan pelaksana sudah dipersiapkan dengan baik. Jangan sampai niat baik ini, tidak disambut baik oleh para diasporanya.
Misalnya besaran gaji & tunjangan dan khususnya bagi para ilmuwan, apakah fasiltas riset juga diusahakan?
Bukannya ingin mendapat perlakuan berbeda, tetapi para Diaspora ini juga harus tetap berkarya di tanah air dan paling penting, harus membiayai keluarganya.
Kejadian di periode 1980-an, dimana banyak anak bangsa yang cerdas dikirim belajar ke luar negeri (beasiswa BPPT, IPTN dan lainnya).
Ketika mereka kembali ke tanah air, mereka frustasi dan putus asa, karena mereka tidak bisa melakukan apa yang seharusnya.
Tidak ada laboratorium, fasilitas riset dan malah mereka hanya mengerjakan tugas administrasi semata.Â
Saya tidak punya datanya, tetapi berapa banyak para penerima beasiswa ini yang masih berkarya di Indonesia? Berapa banyak yang memilih membayar kembali beasiswa yang mereka terima?