Betapa sayangnya anggaran & biaya yang sudah dikeluarkan Pemerintah saat itu, tidak menghasilkan ‘return on investment ROI’ seperti harapan?Â
Bayangkan, kalau pada saat itu semuanya berkarya kembali ke Indonesia, saat ini kita punya ribuan ahli dan peneliti yang bisa membawa kemajuan teknologi di Indonesia.Â
Nyatanya mereka lebih memilih berkarya di Boeing dibandingkan di IPTN, atau di Universitas ternama lainnya di luar negeri.
*
Teman-teman diaspora, mudah-mudahan anda mengambil keputusan yang cermat. Ingat, ini pilihan anda sendiri dan kemungkinan adanya resistensi dari tanah air.
Bagaimana tanggapan para alumni dalam negeri yang akan bersaing dengan kalian? Belum lagi para pejabat petahana, yang akan melihat kalian sebagai potential threat bagi posisi mereka.
Satu hal lagi, belajar kembali pada kasus Danet Suryatama, Ricky Elson beberapa waktu lalu. Jangan sampai terulang kembali.
Niat baik pribadi Dahlan Iskan dan rencana mobil listrik akhirnya 'bubar jalan', karena tidak adanya dukungan penuh dari Pemerintah saat itu.
*
Selamat atas pilihan anda, dan kalaupun suatu saat anda tidak mendapatkan apa yang sudah dijanjikan sebelumnya, anda tidak akan pernah menyesal.
Anda pernah ikut serta langsung berkontribusi langsung untuk negara ini, walaupun cuma sehari saja.