Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Akuntan - Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Meningkatkan Kualitas SDM adalah Tanggung Jawab Bersama, Bukan Hanya Pemerintah!

29 Januari 2025   12:58 Diperbarui: 29 Januari 2025   12:58 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi SDM Indonesia di lingkungan perusahaan (SHUTTERSTOCK/SVRSLYIMAGE) 

Selain itu, kita juga harus membangun mindset pembelajar seumur hidup. Jangan hanya terpaku pada ijazah atau gelar akademik, tetapi teruslah menggali wawasan dan mengasah keterampilan baru. Dunia saat ini berubah dengan cepat, dan mereka yang tidak mau beradaptasi akan tertinggal.

Tidak hanya itu, kita juga harus mulai mengembangkan jiwa kepemimpinan dan kemandirian. Banyak orang berpikir bahwa sukses hanya bisa diraih dengan bekerja di perusahaan besar, padahal membangun usaha sendiri atau berkontribusi dalam proyek sosial juga merupakan cara untuk meningkatkan kualitas diri. Kewirausahaan, misalnya, tidak hanya menciptakan lapangan kerja baru tetapi juga mengasah kreativitas, ketekunan, dan daya juang seseorang.

Kontribusi Dunia Usaha dalam Meningkatkan SDM

Peran dunia usaha juga tidak bisa diabaikan dalam meningkatkan kualitas SDM. Banyak perusahaan yang hanya menuntut pekerja memiliki keterampilan tinggi tanpa memberikan pelatihan yang memadai. Padahal, jika perusahaan lebih aktif dalam membina dan mengembangkan karyawannya, maka mereka juga akan mendapatkan manfaat dalam jangka panjang.

Beberapa perusahaan di negara maju telah menerapkan sistem pelatihan berkelanjutan untuk memastikan bahwa tenaga kerja mereka selalu memiliki keterampilan yang relevan dengan perkembangan industri. Sayangnya, di Indonesia, budaya pelatihan kerja masih belum menjadi prioritas bagi banyak perusahaan.

Selain itu, kerja sama antara dunia usaha dan institusi pendidikan perlu diperkuat. Model pendidikan berbasis industri, seperti magang dan program kerja sama dengan perusahaan, harus diperluas agar lulusan memiliki pengalaman praktis sebelum memasuki dunia kerja. Jika pola ini diterapkan dengan baik, maka kesenjangan antara pendidikan dan kebutuhan industri bisa diperkecil.

Peran Masyarakat dalam Mendorong Budaya Belajar

Pembangunan SDM yang berkualitas tidak hanya bergantung pada pendidikan formal, tetapi juga pada budaya belajar yang berkembang di masyarakat. Jika lingkungan sekitar mendukung seseorang untuk terus berkembang, maka proses pembelajaran akan terjadi secara alami.

Sayangnya, di beberapa daerah, budaya belajar masih dianggap sebagai sesuatu yang tidak terlalu penting. Banyak orang yang lebih memilih menghabiskan waktu untuk hiburan dibandingkan membaca atau mengasah keterampilan baru. Oleh karena itu, masyarakat harus mulai menumbuhkan kebiasaan positif, seperti mendukung akses terhadap buku dan bahan bacaan, mendorong diskusi intelektual, serta menciptakan lingkungan yang kondusif untuk belajar.

Selain itu, kita juga bisa berkontribusi dengan berbagi ilmu kepada orang lain. Tidak semua orang memiliki kesempatan untuk mengakses pendidikan berkualitas, sehingga berbagi pengetahuan dan pengalaman bisa menjadi salah satu cara untuk membantu orang lain berkembang.

Pemerintah Tetap Memiliki Peran, tetapi Tidak Bisa Sendirian

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun