Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Akuntan - Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Meningkatkan Kualitas SDM adalah Tanggung Jawab Bersama, Bukan Hanya Pemerintah!

29 Januari 2025   12:58 Diperbarui: 29 Januari 2025   12:58 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat ini, kita hidup di era yang semakin kompetitif, di mana kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi faktor penentu kemajuan suatu bangsa. Banyak orang beranggapan bahwa peningkatan kualitas SDM adalah tugas utama pemerintah, seolah-olah hanya negara yang bertanggung jawab dalam membangun masyarakat yang cerdas, terampil, dan kompetitif. Padahal, kenyataannya tidak sesederhana itu.

Pemerintah memang memiliki peran strategis dalam menetapkan kebijakan, menyediakan fasilitas pendidikan, dan menciptakan peluang kerja. Namun, jika kita hanya mengandalkan pemerintah tanpa adanya keterlibatan aktif dari masyarakat, dunia usaha, dan individu, maka upaya tersebut tidak akan pernah cukup. Kita perlu menyadari bahwa membangun SDM berkualitas adalah tugas bersama yang harus dikerjakan secara kolektif.

Lalu, mengapa peran individu dan masyarakat menjadi sangat penting? Bagaimana cara kita turut serta dalam menciptakan SDM yang unggul? Mari kita bahas lebih dalam.

Pendidikan dan Tantangan Kualitas SDM di Indonesia

Jika kita melihat data dari Global Talent Competitiveness Index (GTCI) yang dirilis oleh INSEAD, Indonesia masih tertinggal dalam daya saing SDM dibandingkan negara-negara maju. Salah satu penyebab utama adalah kualitas pendidikan yang masih belum merata. Meskipun pemerintah telah menjalankan berbagai program pendidikan gratis dan beasiswa, masih banyak daerah yang mengalami keterbatasan dalam hal akses terhadap pendidikan berkualitas.

Selain itu, banyak lulusan yang belum siap menghadapi dunia kerja karena adanya kesenjangan antara pendidikan formal dan kebutuhan industri. Kurikulum di sekolah dan perguruan tinggi sering kali belum mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman, sehingga menghasilkan lulusan yang memiliki pengetahuan teoritis, tetapi minim keterampilan praktis. Akibatnya, angka pengangguran terdidik di Indonesia cukup tinggi, terutama di kalangan fresh graduate yang kesulitan mendapatkan pekerjaan sesuai dengan bidangnya.

Tantangan lainnya adalah rendahnya budaya literasi di Indonesia. Berdasarkan survei dari Programme for International Student Assessment (PISA), tingkat literasi masyarakat Indonesia masih tergolong rendah dibandingkan negara lain. Padahal, kemampuan membaca, berpikir kritis, dan menyaring informasi merupakan aspek penting dalam membangun SDM yang unggul.

Peran Individu dalam Peningkatan Kualitas SDM

Dalam menghadapi berbagai tantangan tersebut, kita sebagai individu tidak bisa hanya berpangku tangan dan menunggu perubahan dari pemerintah. Meningkatkan kualitas diri sendiri adalah langkah pertama yang bisa dilakukan.

Salah satu cara paling efektif adalah dengan terus belajar. Di era digital ini, akses terhadap ilmu pengetahuan semakin mudah. Banyak platform pembelajaran online yang menawarkan kursus gratis maupun berbayar untuk meningkatkan keterampilan, baik dalam bidang teknis maupun soft skill. Menguasai keterampilan tambahan, seperti kemampuan berkomunikasi, berpikir analitis, dan kepemimpinan, akan menjadi nilai tambah yang membuat seseorang lebih kompetitif di dunia kerja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun