Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Akuntan - Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Fenomena Sharenting yang Menghapus Batas Privasi Anak di Era Digital

26 Januari 2025   14:53 Diperbarui: 26 Januari 2025   14:53 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Sharenting.Freepik.com

Melihat berbagai risiko yang ditimbulkan oleh sharenting, penting bagi orang tua untuk mulai bersikap lebih bijak dalam menggunakan media sosial. Kesadaran akan hak anak atas privasi dan dampak jangka panjang dari unggahan digital harus menjadi prioritas.

Kamu tidak harus berhenti sepenuhnya membagikan momen anak di media sosial, tetapi langkah-langkah sederhana dapat membantu melindungi privasi mereka. Misalnya, membatasi informasi yang dibagikan, menggunakan pengaturan privasi pada akun media sosial, atau memastikan bahwa konten yang diunggah tidak mengandung elemen yang dapat memalukan atau merugikan anak di masa depan.

Selain itu, melibatkan anak dalam pengambilan keputusan juga penting, terutama ketika mereka sudah cukup besar untuk mengerti. Ajukan pertanyaan sederhana, seperti, "Apakah kamu nyaman jika foto ini diunggah?" Dengan cara ini, kamu tidak hanya menghormati hak mereka, tetapi juga mengajarkan pentingnya menjaga privasi sejak dini.

Kesimpulan

Sharenting adalah fenomena yang tidak bisa dihindari di era digital, tetapi perlu dilakukan dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab. Hak anak atas privasi harus menjadi pertimbangan utama sebelum orang tua memutuskan untuk membagikan momen mereka di media sosial.

Penting untuk diingat bahwa setiap unggahan memiliki konsekuensi, baik langsung maupun tidak langsung. Jejak digital yang tercipta hari ini dapat memengaruhi kehidupan anak di masa depan, baik secara sosial, emosional, maupun profesional. Oleh karena itu, mari bijak dalam menggunakan media sosial dan memastikan bahwa kebahagiaan yang kita bagikan tidak mengorbankan hak-hak anak yang seharusnya kita lindungi.

Privasi adalah hak, bukan sekadar pilihan, terutama bagi anak-anak yang tidak memiliki suara untuk menentukan apa yang ingin mereka bagikan kepada dunia. Semoga kita semua bisa menjadi orang tua yang lebih bijak dan bertanggung jawab di era digital ini.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun