Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Akuntan - Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengapa Banyak Anak Muda Sulit Menentukan Prioritas Hidup?

24 Januari 2025   20:06 Diperbarui: 24 Januari 2025   20:06 440
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi bekerja. Ilustrasi quiet cutting.(CreativaImages) 

Banyak anak muda yang merasa tersesat bukan karena kurangnya kemampuan, tetapi karena mereka tidak tahu bagaimana menentukan tujuan hidup yang jelas. Pendidikan formal di sekolah sering kali berfokus pada aspek akademis tanpa memberikan pembekalan tentang manajemen diri, perencanaan, atau penentuan prioritas.

Ketika kamu tidak memiliki peta hidup yang jelas, kamu cenderung terombang-ambing oleh berbagai hal yang menarik perhatianmu sesaat. Misalnya, kamu mungkin lebih fokus pada hiburan atau kesenangan jangka pendek daripada berinvestasi dalam hal-hal yang memberikan manfaat jangka panjang.

Profesor Angela Duckworth, seorang psikolog terkenal, dalam bukunya Grit: The Power of Passion and Perseverance menegaskan bahwa kemampuan untuk bertahan dan fokus pada tujuan jangka panjang adalah kunci kesuksesan. Namun, jika kamu tidak tahu apa tujuan hidupmu, bagaimana mungkin kamu bisa bertahan?

Dampak Buruk Jika Tidak Memiliki Prioritas yang Jelas

Ketidakmampuan menentukan prioritas tidak hanya memengaruhi kehidupan pribadi, tetapi juga karier, hubungan, dan kesehatan mentalmu. Sebagai contoh, seorang mahasiswa yang terlalu sibuk dengan kegiatan ekstrakurikuler atau pekerjaan paruh waktu mungkin melupakan tugas akademisnya. Ini bisa berdampak pada kelulusan yang tertunda atau bahkan kehilangan peluang beasiswa.

Di sisi lain, kamu yang fokus pada kesenangan instan, seperti menghabiskan waktu berjam-jam di media sosial atau bermain gim, mungkin akan kehilangan kesempatan untuk mengembangkan keterampilan atau jaringan yang berguna di masa depan. Akibatnya, kamu merasa tertinggal dibandingkan teman-teman sebayamu yang lebih terarah.

Dalam hal kesehatan mental, kebingungan tentang prioritas sering kali berujung pada stres, kecemasan, dan perasaan tidak cukup baik. Penelitian dari American Psychological Association menemukan bahwa generasi muda, terutama Gen Z, adalah kelompok dengan tingkat stres tertinggi dibandingkan generasi lainnya. Salah satu penyebabnya adalah ketidakmampuan untuk mengelola tuntutan hidup yang terus meningkat.

Bagaimana Anak Muda Bisa Menentukan Prioritas?

Langkah pertama dalam menentukan prioritas adalah mengenali apa yang benar-benar penting bagimu. Kamu perlu melakukan refleksi diri untuk memahami nilai-nilai apa yang ingin kamu perjuangkan. Apakah itu keluarga, pendidikan, karier, atau hal lainnya? Dengan mengenali nilai-nilai ini, kamu bisa mulai menyusun langkah-langkah konkret untuk mencapainya.

Selain itu, penting untuk belajar mengelola waktu. Banyak anak muda yang merasa 24 jam sehari tidak cukup, padahal masalahnya bukan pada waktu, melainkan pada cara mereka memanfaatkannya. Mulailah dengan membuat jadwal harian atau mingguan yang membantumu fokus pada hal-hal yang benar-benar penting.

Kemudian, batasi distraksi dari media sosial. Kamu tidak harus berhenti menggunakan media sosial sepenuhnya, tetapi penting untuk menyadari dampaknya terhadap kehidupanmu. Misalnya, gunakan media sosial hanya untuk hal-hal yang mendukung tujuanmu, seperti belajar atau membangun jaringan profesional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun