Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Akuntan - Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengukur Manfaat Kecerdasan Buatan (AI) dalam Pendidikan di Indonesia

23 Januari 2025   16:32 Diperbarui: 23 Januari 2025   16:32 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Teknologi telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan modern, mengubah berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk pendidikan. Salah satu inovasi paling revolusioner dalam teknologi adalah kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI). Di seluruh dunia, AI telah menunjukkan potensi besar untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi pendidikan. Namun, bagaimana AI benar-benar berdampak pada sistem pendidikan Indonesia yang beragam, baik dari segi infrastruktur maupun kebutuhan masyarakatnya?

Pertanyaan ini menjadi semakin relevan ketika kita menyadari bahwa Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk yang besar dan geografis yang sangat luas. Di tengah tantangan pendidikan seperti kesenjangan akses, rendahnya literasi digital, dan kebutuhan mendesak akan pembelajaran yang lebih efektif, apakah AI dapat menjadi solusi yang nyata? Untuk menjawabnya, kita perlu mengurai manfaat AI, mengevaluasi penerapannya, serta menggali tantangan yang menyertainya secara lebih mendalam.

Pendidikan di Indonesia

Pendidikan di Indonesia menghadapi berbagai tantangan yang sudah lama menjadi perhatian publik. Data dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menunjukkan bahwa kesenjangan akses pendidikan masih tinggi, terutama di daerah terpencil dan terluar. Ketimpangan ini menciptakan kesenjangan dalam kualitas pendidikan antara wilayah perkotaan dan pedesaan.

Selain itu, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia menunjukkan bahwa rata-rata lama sekolah masih berada di angka 8 tahun, yang berarti sebagian besar masyarakat Indonesia belum menyelesaikan pendidikan menengah. Masalah ini diperparah oleh kurangnya tenaga pengajar berkualitas dan keterbatasan infrastruktur pendidikan, seperti akses internet yang merata.

Dalam situasi seperti ini, AI menawarkan peluang untuk memperbaiki kondisi pendidikan, baik dengan menyediakan akses belajar yang lebih luas maupun menciptakan pengalaman belajar yang lebih personal dan efektif.

Manfaat AI dalam Konteks Pendidikan Indonesia

Kecerdasan buatan memiliki kemampuan unik untuk memahami pola, menganalisis data besar, dan menawarkan solusi berbasis teknologi yang cerdas. Dalam konteks pendidikan Indonesia, ada tiga dimensi utama di mana AI dapat memberikan dampak yang signifikan: akses pendidikan, personalisasi pembelajaran, dan efisiensi sistem pendidikan.

Akses Pendidikan yang Lebih Inklusif

Salah satu tantangan utama di Indonesia adalah memastikan bahwa setiap anak mendapatkan hak untuk belajar, tanpa terkendala oleh lokasi geografis. AI memungkinkan pembelajaran berbasis daring yang dapat menjangkau wilayah terpencil dengan memanfaatkan teknologi aplikasi dan platform digital.
Misalnya, aplikasi pembelajaran seperti Ruangguru dan Zenius sudah mulai menggunakan algoritma berbasis AI untuk menyediakan materi belajar interaktif yang dapat diakses kapan saja dan di mana saja. Dengan pendekatan ini, siswa dari Sabang hingga Merauke memiliki kesempatan yang sama untuk mengakses konten berkualitas tinggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun