Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Akuntan - Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pendidikan Pajak untuk Masyarakat Menuju Kepatuhan dan Kemajuan Bangsa

20 Januari 2025   11:14 Diperbarui: 20 Januari 2025   11:14 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pajak (SHUTTERSTOCK/SUTTHIPHONG CHANDAENG)

Selain itu, pendidikan pajak harus menjangkau semua lapisan masyarakat, mulai dari pelajar hingga pekerja. Mengintegrasikan materi pajak ke dalam kurikulum sekolah, misalnya, bisa menjadi langkah awal yang efektif. Dengan cara ini, generasi muda akan tumbuh dengan pemahaman yang kuat tentang pentingnya pajak.

Permasalahan dalam Pendidikan Pajak

Meskipun memiliki potensi besar, implementasi pendidikan pajak di Indonesia tidak lepas dari berbagai kendala. Salah satu tantangan terbesar adalah kurangnya kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Banyak yang meragukan apakah dana pajak benar-benar digunakan untuk kepentingan umum atau malah disalahgunakan.

Kasus korupsi yang melibatkan dana publik semakin memperparah masalah ini. Ketika masyarakat melihat ada pejabat yang menyalahgunakan dana negara, kepercayaan terhadap sistem perpajakan pun menurun. Ini menjadi tantangan berat bagi pemerintah untuk membuktikan bahwa pajak dikelola secara transparan dan akuntabel.

Selain itu, pendidikan pajak sering kali tidak terjangkau oleh masyarakat di daerah terpencil. Keterbatasan infrastruktur dan akses informasi membuat banyak warga di pedalaman tidak memahami pentingnya pajak. Padahal, mereka juga merupakan bagian dari wajib pajak yang harus diberdayakan.

Masalah lainnya adalah minimnya literasi digital di kalangan masyarakat tertentu. Di era digital, banyak informasi tentang pajak yang tersedia secara online. Namun, tidak semua orang mampu memanfaatkan teknologi ini dengan baik. Hal ini membuat banyak wajib pajak kehilangan kesempatan untuk belajar dan memahami hak serta kewajibannya.

Langkah Konkret untuk Meningkatkan Pendidikan Pajak

Untuk mengatasi berbagai permasalahan tersebut, diperlukan strategi yang komprehensif dan berkelanjutan. Pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat harus bekerja sama untuk menciptakan ekosistem yang mendukung pendidikan pajak.

Salah satu langkah yang bisa dilakukan adalah meningkatkan transparansi dalam pengelolaan pajak. Ketika masyarakat melihat bukti nyata bahwa pajak yang mereka bayarkan digunakan untuk pembangunan, kepercayaan mereka akan meningkat. Misalnya, menunjukkan laporan penggunaan dana pajak dalam proyek infrastruktur, pendidikan, atau kesehatan dapat menjadi bukti konkret.

Selain itu, pendekatan yang lebih personal dan lokal juga diperlukan. Di tingkat desa, misalnya, pemerintah bisa mengadakan forum diskusi atau pelatihan tentang pajak yang melibatkan tokoh masyarakat setempat. Dengan cara ini, informasi tentang pajak bisa disampaikan dengan cara yang lebih relevan dan mudah dipahami.

Pemanfaatan teknologi juga menjadi kunci penting. Aplikasi e-filing yang disediakan DJP, misalnya, telah membantu banyak wajib pajak dalam melaporkan kewajibannya. Namun, aplikasi ini perlu disosialisasikan secara lebih luas agar menjangkau masyarakat di seluruh pelosok negeri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun