Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Akuntan - Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bisnis Syariah Berkembang, Apa dan Bagaimana Bisa?

17 Januari 2025   10:49 Diperbarui: 17 Januari 2025   10:49 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam beberapa tahun terakhir, geliat bisnis berbasis syariah di Indonesia kian terasa. Fenomena ini tidak hanya menjadi perhatian pelaku usaha, tetapi juga masyarakat luas yang mulai mencari alternatif aktivitas ekonomi yang lebih sesuai dengan nilai-nilai Islami. Bisnis syariah menawarkan konsep yang tidak sekadar berorientasi pada keuntungan, tetapi juga pada keberkahan dan keadilan dalam segala prosesnya. Pertanyaannya, mengapa bisnis syariah bisa berkembang begitu pesat di tengah persaingan yang semakin ketat? Bagaimana bisnis ini bisa menjadi solusi bagi kebutuhan ekonomi masyarakat modern?

Untuk memahami pertumbuhan bisnis syariah, kita perlu melihatnya dari berbagai sisi, mulai dari konsep dasarnya, dukungan masyarakat dan pemerintah, hingga tantangan yang dihadapi. Dengan demikian, kita bisa memahami mengapa bisnis syariah bukan sekadar tren sementara, melainkan sebuah gerakan yang mengakar pada prinsip keadilan universal.

Mengenal Konsep Bisnis Syariah Secara Mendalam

Bisnis syariah adalah kegiatan ekonomi yang berlandaskan pada prinsip-prinsip syariat Islam. Dalam Islam, segala aktivitas ekonomi harus memenuhi kriteria halal, baik dari segi objek usaha maupun prosesnya. Prinsip ini mencakup penghindaran terhadap riba (bunga), gharar (ketidakpastian), dan maysir (spekulasi atau perjudian). Sebagai gantinya, bisnis syariah menekankan nilai-nilai seperti keadilan, transparansi, dan tanggung jawab sosial.

Misalnya, dalam hal pembiayaan, bisnis syariah lebih mengedepankan sistem bagi hasil (mudharabah) atau kerja sama (musharakah). Dalam sistem ini, pihak yang memberikan modal dan yang menjalankan usaha berbagi keuntungan berdasarkan kesepakatan awal, bukan melalui bunga tetap. Model seperti ini mencerminkan keadilan, karena risiko dan keuntungan dibagi secara proporsional.

Konsep ini tidak hanya terbatas pada lembaga keuangan seperti bank syariah, tetapi juga mencakup sektor lain seperti perdagangan, investasi, dan layanan publik. Sebagai contoh, produk-produk makanan, kosmetik, hingga jasa perjalanan kini banyak yang dikembangkan berdasarkan prinsip syariah. Dalam praktiknya, seluruh aspek produksi, distribusi, hingga konsumsi harus memenuhi standar halal.

Faktor Pendorong Perkembangan Bisnis Syariah

Pertumbuhan bisnis syariah di Indonesia bukanlah suatu kebetulan. Beberapa faktor mendasar mendorong fenomena ini, salah satunya adalah meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjalankan aktivitas ekonomi yang sejalan dengan ajaran agama. Dalam survei yang dilakukan oleh Pew Research Center, lebih dari 87 persen masyarakat Indonesia mengidentifikasi diri mereka sebagai Muslim yang aktif. Hal ini menunjukkan potensi pasar yang sangat besar untuk bisnis berbasis syariah.

Selain itu, pemerintah Indonesia juga menunjukkan komitmennya dalam mendukung ekonomi syariah. Salah satu langkah strategis adalah pembentukan Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) yang bertugas mengoordinasikan pengembangan sektor ini. Dukungan lain terlihat dalam penguatan regulasi, seperti Undang-Undang Perbankan Syariah dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang memberikan kemudahan bagi pelaku usaha untuk mengembangkan bisnis syariah.

Namun, perkembangan bisnis syariah tidak hanya didorong oleh regulasi dan kesadaran masyarakat. Teknologi juga memainkan peran penting dalam membawa bisnis syariah ke era digital. Platform e-commerce berbasis syariah, aplikasi investasi halal, hingga layanan perbankan digital kini hadir untuk menjawab kebutuhan konsumen yang semakin beragam. Kehadiran teknologi ini tidak hanya mempermudah akses, tetapi juga memperluas jangkauan pasar hingga ke pelosok negeri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun