Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Akuntan - Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Apakah Pendidikan Layak Bukan untuk Si Miskin?

13 Januari 2025   11:07 Diperbarui: 13 Januari 2025   11:07 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak-anak berjalan di lapanga SD YPPL di Kampung Warse, Distrik Jetsy, Kabupaten Asmat, Papua yang butuh diperbaiki.(KOMPAS.com/ RUBY RACHMADINA)

Yang tidak kalah penting adalah peran masyarakat. Kesadaran kolektif tentang pentingnya pendidikan harus terus ditanamkan. Orang tua, komunitas, dan organisasi masyarakat sipil memiliki peran penting dalam mendorong anak-anak untuk tetap bersekolah dan mencapai potensi terbaik mereka.

Kesimpulan

Pendidikan tidak boleh dipandang sebagai hak istimewa yang hanya dapat dinikmati oleh mereka yang mampu secara finansial. Pendidikan adalah hak asasi manusia yang harus dapat diakses oleh setiap individu, tanpa memandang latar belakang sosial atau ekonomi.

Namun, untuk mewujudkan pendidikan yang inklusif, dibutuhkan komitmen yang kuat dari semua pihak. Pemerintah harus memastikan bahwa kebijakan pendidikan dirancang dan dilaksanakan dengan baik. Sektor swasta dan masyarakat juga harus berperan aktif dalam mendukung upaya ini.

Dengan memberikan pendidikan yang layak untuk semua, kita tidak hanya membantu individu keluar dari kemiskinan, tetapi juga membangun bangsa yang lebih kuat, adil, dan berdaya saing. Pendidikan adalah kunci untuk membuka pintu masa depan yang lebih cerah, dan tidak ada alasan bagi kita untuk mengabaikan hak ini dari mereka yang paling membutuhkannya.

Pendidikan bukanlah sesuatu yang tidak layak untuk si miskin, melainkan sesuatu yang paling mereka butuhkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun