Ketika buku tersebut menjadi fenomena global, Gilbert merasa tertekan untuk menciptakan karya berikutnya yang sama suksesnya. Namun, ia akhirnya menyadari bahwa tidak mungkin memenuhi harapan semua orang. Ia memutuskan untuk menulis sesuai dengan apa yang ia sukai, tanpa memikirkan apakah publik akan menerimanya atau tidak. Keputusan ini membebaskannya dari rasa takut dan membantunya menemukan kembali cinta pada dunia menulis.
Kisah seperti ini mengingatkan kita bahwa fokus pada apa yang penting bagi diri sendiri adalah langkah penting menuju kebahagiaan.
Kesimpulan
Menyenangkan semua orang adalah misi yang mustahil dan tidak perlu kamu perjuangkan. Hidup ini terlalu berharga untuk dihabiskan dengan mencoba memenuhi standar yang selalu berubah-ubah. Sebaliknya, gunakan energi dan waktu yang kamu miliki untuk mengejar hal-hal yang benar-benar berarti bagimu.
Dengan menerima kenyataan ini, kamu akan merasa lebih damai dan bebas. Kamu tidak lagi terikat pada pendapat orang lain, tetapi dapat hidup dengan autentik sesuai dengan nilai-nilaimu sendiri.
Hidup yang sejati bukanlah tentang berapa banyak orang yang kamu senangkan, tetapi tentang bagaimana kamu menemukan kebahagiaan dalam dirimu sendiri dan membagikannya kepada orang-orang yang benar-benar peduli padamu. Ingatlah bahwa kamu tidak diciptakan untuk menyenangkan semua orang, melainkan untuk menjalani hidupmu dengan penuh makna dan kebahagiaan.
Jadi, berhentilah mencoba menyenangkan semua orang. Fokuslah pada dirimu sendiri, dan temukan kebahagiaan yang sejati dari dalam hatimu.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI