Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Akuntan - Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Langkah Tepat untuk Membangun Impian dan Karir

6 Januari 2025   15:28 Diperbarui: 6 Januari 2025   15:32 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap orang memiliki impian dan ambisi yang ingin dicapai dalam hidup. Namun, sering kali, perjalanan menuju impian tersebut terhalang oleh berbagai kendala yang tidak mudah diatasi. Sebagian merasa tidak tahu harus memulai dari mana, sementara yang lain berhenti di tengah jalan karena menghadapi tantangan yang tampaknya terlalu besar. Dalam konteks ini, membangun impian sekaligus mengembangkan karir menjadi salah satu langkah terpenting untuk menciptakan kehidupan yang bermakna dan memuaskan.

Impian dan karir tidak hanya sekadar tujuan, tetapi juga proses pembentukan identitas diri. Ketika kamu memiliki impian yang jelas, kamu akan memiliki motivasi yang kuat untuk terus maju, bahkan dalam menghadapi rintangan. Begitu pula dengan karir, yang menjadi salah satu jalan utama untuk mewujudkan impian tersebut. Tetapi, bagaimana caranya agar keduanya bisa berjalan beriringan? Mari kita bahas lebih dalam.

Pentingnya Memahami Diri

Langkah pertama dalam membangun impian adalah memahami dirimu sendiri. Ini mungkin terdengar sederhana, tetapi faktanya banyak orang merasa terjebak karena tidak benar-benar tahu apa yang mereka inginkan. Sebuah studi yang diterbitkan oleh Journal of Personality and Social Psychology menunjukkan bahwa kejelasan tujuan memiliki korelasi langsung dengan tingkat kebahagiaan dan kesuksesan seseorang.

Mulailah dengan bertanya pada dirimu: apa yang membuatmu merasa hidup? Apa yang kamu rasakan sebagai panggilan atau misi dalam hidup ini? Impian yang sejati biasanya lahir dari hasrat terdalam, bukan sekadar dorongan eksternal seperti keinginan untuk diakui atau mendapatkan penghasilan besar.

Misalnya, seseorang yang memiliki hasrat besar dalam membantu orang lain mungkin menemukan impian mereka dalam profesi seperti tenaga kesehatan, konselor, atau pekerja sosial. Sebaliknya, jika kamu merasa terdorong oleh kreativitas, dunia seni atau teknologi bisa menjadi wadah untuk mengekspresikan diri. Dengan memahami apa yang benar-benar penting bagimu, kamu bisa menetapkan impian yang relevan dan memuaskan.

Karir Sebagai Wadah Impian

Karir tidak hanya soal mendapatkan penghasilan, tetapi juga cara untuk memberikan dampak dan mewujudkan potensi dirimu. Sebuah penelitian oleh Gallup menunjukkan bahwa orang-orang yang merasa pekerjaan mereka bermakna cenderung lebih produktif, memiliki tingkat kebahagiaan yang lebih tinggi, dan lebih tahan terhadap stres.

Namun, memilih jalur karir yang tepat dan sesuai passion sering kali menjadi tantangan. Banyak orang terjebak dalam pekerjaan yang tidak mereka sukai hanya karena tekanan ekonomi atau harapan sosial. Hal ini bisa menjadi jebakan berbahaya, karena rasa tidak puas dalam pekerjaan dapat mengikis semangatmu dalam jangka panjang.

Jika kamu berada dalam situasi ini, penting untuk mulai memikirkan langkah strategis untuk beralih ke karir yang lebih sesuai dengan impianmu. Ini mungkin membutuhkan pengorbanan, seperti belajar keterampilan baru atau memulai dari bawah lagi, tetapi hasilnya akan sepadan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun