Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Akuntan - Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jadilah Penulis yang Kritis Namun Bijak dan Tidak Menyerang Siapapun!

2 Januari 2025   14:57 Diperbarui: 2 Januari 2025   14:57 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Menulis.Pixabay.com/StockSnap 

Di dunia penulisan dan jurnalis, kemampuan untuk berpikir kritis merupakan salah satu aset yang sangat penting. Ketika kamu menulis, khususnya opini, tulisanmu sering kali lebih dari sekadar rangkaian kata. Ia membawa pesan, menyuarakan pandangan, bahkan membentuk opini publik. Namun, di tengah kebebasan berekspresi yang semakin luas, ada satu hal yang sering terabaikan kebijaksanaan dalam menulis.

Menjadi penulis yang kritis adalah suatu keharusan. Namun, tanpa disertai kebijaksanaan, kritik bisa berubah menjadi serangan yang merugikan. Tulisanmu mungkin memicu konflik, menyakiti pihak tertentu, atau bahkan merusak kredibilitasmu sendiri, kita akan membahas mengapa penting menjadi penulis yang kritis namun bijak, tantangan yang dihadapi, hingga cara menulis dengan bertanggung jawab agar pesanmu dapat diterima tanpa melukai.

Pentingnya Kritis dalam Menulis

Sikap kritis dalam menulis bukan hanya soal keberanian menyuarakan pendapat, tetapi juga tentang kemampuan untuk melihat suatu isu secara mendalam. Dalam konteks ini, berpikir kritis adalah kemampuan untuk mempertanyakan, menganalisis, dan mengevaluasi informasi secara objektif.

Sebagai contoh, ketika membahas isu sosial seperti ketimpangan ekonomi, seorang penulis yang kritis tidak hanya akan menyebutkan fakta ketimpangan tersebut, tetapi juga mencari akar masalah, memahami penyebabnya, dan menawarkan solusi yang relevan. Dengan cara ini, tulisanmu akan memberikan nilai lebih bagi pembaca, bukan sekadar mengulang informasi yang sudah ada.

Namun, yang menjadi masalah adalah ketika sikap kritis ini disalahgunakan. Ada kalanya kritik menjadi ajang untuk menjatuhkan atau menyudutkan pihak tertentu. Misalnya, di media sosial, tidak jarang kita menemukan tulisan yang secara langsung menyerang individu atau kelompok tertentu dengan bahasa kasar. Kritik semacam ini tidak hanya tidak produktif, tetapi juga menciptakan suasana yang penuh kebencian.

Kunci Kritik yang Membangun

Menjadi kritis tanpa bijaksana sama saja dengan melemparkan batu tanpa memperhatikan ke mana arah lemparan itu. Tulisanmu mungkin menimbulkan kerusakan yang tidak kamu harapkan. Kebijaksanaan dalam menulis adalah kemampuan untuk menyampaikan kritik dengan cara yang konstruktif, sopan, dan tidak merugikan orang lain.

Salah satu prinsip kebijaksanaan dalam menulis adalah fokus pada masalah, bukan pribadi. Ketika kamu mengkritik sebuah kebijakan pemerintah, misalnya, pastikan kritikmu berbasis fakta dan mengarah pada kebijakan tersebut, bukan menyerang figur pemimpinnya. Dengan cara ini, kamu menunjukkan bahwa kritikmu bertujuan untuk memperbaiki, bukan merendahkan.

Tantangan dalam Menulis dengan Bijaksana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun