Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Akuntan - Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jadilah Penulis yang Kritis Namun Bijak dan Tidak Menyerang Siapapun!

2 Januari 2025   14:57 Diperbarui: 2 Januari 2025   14:57 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Menulis.Pixabay.com/StockSnap 

Kedua, gunakan bahasa yang sopan dan profesional. Tulisan yang menggunakan bahasa kasar atau provokatif hanya akan mengurangi kredibilitasmu di mata pembaca. Sebaliknya, bahasa yang sopan menunjukkan bahwa kamu menghormati pembaca dan pihak yang dikritik, sekaligus memperkuat pesan yang ingin kamu sampaikan.

  • Ketiga, pikirkan dampak tulisanmu terhadap pembaca. Sebelum mempublikasikan tulisan, tanyakan pada dirimu sendiri, apakah tulisan ini akan memberikan manfaat atau justru menciptakan masalah baru? Dengan mempertimbangkan dampaknya, kamu bisa menyesuaikan nada tulisanmu agar lebih konstruktif.

  • Keempat, jangan lupa untuk menawarkan solusi. Kritik tanpa solusi ibarat menunjukkan masalah tanpa memberikan jalan keluar. Dengan menyertakan solusi, kamu tidak hanya menunjukkan bahwa kamu memahami masalah, tetapi juga berkontribusi untuk memperbaikinya.

  • Contoh Tulisan Kritis yang Bijak

    Sebagai ilustrasi, bayangkan kamu ingin mengkritik kebijakan transportasi publik di kota tempat tinggalmu. Alih-alih menyalahkan pemerintah atau pihak tertentu, kamu bisa memulai dengan menjelaskan fakta tentang kondisi transportasi saat ini, misalnya jumlah armada yang tidak mencukupi atau waktu tunggu yang terlalu lama.

    Selanjutnya, kamu bisa menjelaskan dampaknya terhadap masyarakat, seperti meningkatnya penggunaan kendaraan pribadi yang menyebabkan kemacetan. Setelah itu, tawarkan solusi yang realistis, misalnya peningkatan jumlah armada, penjadwalan yang lebih efisien, atau subsidi untuk pengguna transportasi umum.

    Dengan pendekatan seperti ini, kritikmu tidak hanya akan lebih mudah diterima, tetapi juga memberikan kontribusi nyata untuk perbaikan.

    Kesimpulan

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
    Lihat Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun