Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Akuntan - Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pro dan Kontra Ujian Nasional Terhadap Pendidikan Indonesia

2 Januari 2025   07:03 Diperbarui: 2 Januari 2025   07:03 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengintegrasikan Pendidikan yang Holistik dan Inklusif

Terlepas dari pro dan kontra yang ada, satu hal yang pasti adalah bahwa sistem pendidikan Indonesia harus terus berkembang untuk memenuhi kebutuhan zaman. Pendidikan yang holistik dan inklusif menjadi kunci dalam membentuk generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki karakter yang kuat, kreativitas, dan kemampuan beradaptasi dengan tantangan global.

Untuk mencapai hal ini, pemerintah perlu memastikan bahwa sistem evaluasi yang diterapkan mencerminkan potensi siswa secara utuh. Evaluasi tidak boleh hanya berfokus pada nilai ujian, tetapi juga mencakup aspek-aspek lain seperti keterampilan interpersonal, kepekaan sosial, dan minat individu.

Selain itu, penting untuk mengatasi ketimpangan akses pendidikan dengan meningkatkan investasi di daerah tertinggal. Penyediaan fasilitas belajar, pelatihan bagi guru, dan akses ke teknologi harus menjadi prioritas utama dalam upaya menciptakan sistem pendidikan yang merata dan berkualitas.

Kesimpulan

Ujian Nasional adalah salah satu babak penting dalam sejarah pendidikan Indonesia. Meski menuai banyak kritik, UN telah memberikan kontribusi tertentu dalam membentuk sistem pendidikan yang lebih terukur. Namun, tantangan-tantangan yang muncul mengingatkan kita akan pentingnya inovasi dan adaptasi dalam kebijakan pendidikan.

Penghapusan UN membuka peluang untuk menciptakan sistem evaluasi yang lebih relevan dengan kebutuhan zaman. Namun, keberhasilan sistem baru seperti AKM bergantung pada kesiapan semua pihak, mulai dari pemerintah, guru, hingga masyarakat.

Pendidikan adalah investasi jangka panjang yang hasilnya tidak bisa dilihat dalam sekejap. Oleh karena itu, upaya perbaikan sistem pendidikan harus dilakukan secara konsisten dan berkelanjutan. Dengan kerjasama semua pihak, kita dapat membangun generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga tangguh, kreatif, dan berdaya saing di tingkat global.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun