Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Akuntan - Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Panduan untuk Lepas dari Jeratan Hutang di Tahun 2025

31 Desember 2024   09:59 Diperbarui: 31 Desember 2024   09:59 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Uang.Pixabay.com/janeb13 

Mengatasi Hutang dengan Perencanaan yang Matang

Setelah memahami akar masalah, langkah selanjutnya adalah membuat rencana yang jelas dan terukur. Rencana ini harus mencakup evaluasi kondisi keuangan saat ini, strategi pelunasan hutang, serta cara mencegah hutang kembali menumpuk.

Kamu bisa memulai dengan mencatat semua hutang yang dimiliki, termasuk jumlah pokok, bunga, dan jatuh tempo. Data ini akan membantu kamu menentukan prioritas pembayaran. Misalnya, hutang dengan bunga tinggi seperti kartu kredit harus menjadi prioritas utama untuk dilunasi.

Namun, hanya mengetahui jumlah hutang saja tidak cukup. Kamu juga perlu membuat anggaran yang realistis untuk memastikan pendapatan kamu cukup untuk menutupi kebutuhan dasar sekaligus melunasi hutang. Anggaran ini harus dirancang dengan mempertimbangkan pengeluaran esensial, seperti kebutuhan makan, transportasi, dan tagihan rutin, serta alokasi khusus untuk pelunasan hutang..

Peran Disiplin dalam Proses Pelunasan

Kunci utama untuk keluar dari hutang adalah disiplin. Tanpa disiplin, bahkan rencana terbaik sekalipun tidak akan berhasil. Disiplin dalam pengelolaan keuangan berarti konsisten mengikuti anggaran, menghindari godaan untuk berbelanja di luar kebutuhan, dan memprioritaskan pelunasan hutang daripada pengeluaran konsumtif.

Sebagai contoh, jika kamu terbiasa menghabiskan uang untuk hal-hal yang tidak esensial, seperti kopi mahal atau langganan aplikasi yang jarang digunakan, pertimbangkan untuk memotong pengeluaran tersebut. Setiap rupiah yang kamu hemat dapat dialokasikan untuk melunasi hutang.

Selain itu, kamu juga perlu menghindari mengambil hutang baru selama proses pelunasan. Meskipun terkadang sulit, terutama jika ada kebutuhan mendesak, hal ini penting untuk mencegah beban hutang semakin bertambah.

Mencari Alternatif Penghasilan

Jika pendapatan utama kamu tidak cukup untuk menutupi pengeluaran dan melunasi hutang, mencari alternatif penghasilan bisa menjadi solusi. Banyak peluang kerja sampingan yang dapat membantu kamu meningkatkan pendapatan, seperti freelance, bisnis kecil-kecilan, atau menjual barang yang tidak lagi digunakan.

Sebagai contoh, seorang teman saya berhasil melunasi hutang kartu kreditnya dalam waktu satu tahun dengan menjual produk handmade secara online. Penghasilan tambahan ini memungkinkan dia untuk membayar lebih dari jumlah minimum yang ditagihkan, sehingga hutangnya cepat lunas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun