Penelitian juga menunjukkan bahwa anak-anak yang kurang perhatian dari ayah lebih rentan terhadap masalah perilaku. Beberapa studi mengaitkan ketidakhadiran ayah dengan peningkatan risiko perilaku agresif, kecenderungan untuk melanggar aturan, atau bahkan terlibat dalam kegiatan kriminal di usia remaja. Hal ini terjadi karena anak kehilangan figur otoritatif yang membimbing mereka dalam memahami konsekuensi dari tindakan mereka.
Mengapa Ayah Harus Terlibat?
Peran ayah dalam proses bonding bukan sekadar pelengkap, melainkan bagian integral dari perkembangan anak. Kehadiran ayah memberikan dimensi yang berbeda dalam pengasuhan, yang melengkapi peran ibu. Ketika ayah terlibat aktif, anak memiliki kesempatan untuk belajar dari dua perspektif yang berbeda, yang pada akhirnya membantu mereka memahami dunia dengan lebih baik.
Ayah sering kali menghadirkan pendekatan yang lebih aktif dan stimulatif dalam pengasuhan. Contohnya, bermain bersama ayah biasanya melibatkan aktivitas fisik yang lebih dinamis, seperti berlari, melompat, atau bermain olahraga. Aktivitas ini tidak hanya membantu perkembangan fisik anak tetapi juga mengajarkan mereka keterampilan sosial, seperti bekerja sama, menghormati aturan, dan belajar menerima kekalahan.
Selain itu, ayah yang terlibat aktif dapat memberikan rasa aman yang mendalam bagi anak. Kehadiran ayah yang konsisten menciptakan lingkungan di mana anak merasa dilindungi dan didukung. Rasa aman ini sangat penting untuk membangun kepercayaan diri dan keberanian dalam menghadapi tantangan.
Cara Efektif Ayah Membentuk Bonding dengan Anak
Penting untuk dipahami bahwa bonding tidak memerlukan aktivitas yang rumit atau mahal. Proses ini dapat dilakukan melalui langkah-langkah sederhana, asalkan dilakukan dengan konsistensi dan ketulusan.
Mulailah dengan meluangkan waktu bersama anak setiap hari. Di tengah kesibukan pekerjaan, kamu bisa menyisihkan waktu untuk sekadar berbicara dengan anak, mendengarkan cerita mereka, atau bermain bersama. Waktu berkualitas seperti ini memberikan pesan kepada anak bahwa mereka adalah prioritas dalam hidup kamu.
Selain itu, libatkan diri kamu dalam aktivitas sehari-hari anak. Membantu mereka belajar, menemani mereka berlatih keterampilan baru, atau bahkan mengajarkan mereka hal-hal sederhana seperti cara memasak atau memperbaiki sesuatu dapat menjadi momen bonding yang berharga.
Ekspresikan juga rasa kasih sayang secara langsung. Banyak ayah yang merasa canggung untuk menunjukkan emosi, tetapi pelukan, pujian, atau kata-kata afirmatif memiliki dampak besar dalam membangun hubungan emosional dengan anak.
Kamu juga perlu menjadi pendengar yang baik. Ketika anak berbicara, beri perhatian penuh dan hindari menghakimi. Hal ini tidak hanya membantu kamu memahami kebutuhan dan perasaan anak tetapi juga mengajarkan mereka pentingnya komunikasi yang terbuka dan jujur.