Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Akuntan - Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Perjalanan Bakso dari Warisan Budaya Hingga Menjadi Makanan Favorite Masyarakat

21 Desember 2024   11:43 Diperbarui: 21 Desember 2024   11:43 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bakso malang kuah gurih isi komplet. (SHUTTERSTOCK/TYASINDAYANTI)

Mengikuti Zaman Tanpa Kehilangan Identitas

Meski memiliki akar tradisional yang kuat, bakso terus beradaptasi dengan perubahan zaman. Tidak seperti beberapa makanan tradisional lain yang kehilangan popularitasnya, bakso justru semakin relevan di era modern. Hal ini karena bakso mampu berinovasi tanpa kehilangan identitasnya sebagai makanan sederhana yang menggugah selera.

Salah satu inovasi terbesar adalah munculnya berbagai varian bakso. Misalnya, pada era 2000-an, tren bakso isi mulai muncul, menawarkan pengalaman makan yang lebih menarik. Bakso yang diisi dengan telur rebus, keju, atau sambal memberikan sensasi baru bagi pecinta kuliner. Tidak hanya itu, bakso berukuran besar seperti "bakso beranak" atau "bakso lava" menjadi fenomena tersendiri yang viral di media sosial. Fenomena ini menunjukkan bagaimana bakso mampu memanfaatkan tren teknologi dan media untuk menarik perhatian generasi muda.

Inovasi lain terletak pada cara penyajiannya. Jika dulu bakso hanya dinikmati dalam bentuk kuah kaldu, kini kamu bisa menemukan bakso bakar, bakso goreng, hingga bakso kuah pedas dengan berbagai level kepedasan. Selain itu, keberadaan bakso instan dalam bentuk kemasan beku juga memudahkan masyarakat modern untuk menikmati bakso kapan saja tanpa harus pergi ke warung atau restoran.

Mengapa Bakso Begitu Digemari?

Kamu mungkin bertanya, apa sebenarnya yang membuat bakso begitu digemari? Jawabannya terletak pada kombinasi rasa, harga, dan aksesibilitasnya. Secara rasa, bakso menawarkan kelezatan yang sulit ditolak. Kuah kaldu yang hangat memberikan kenyamanan, sementara bola dagingnya menghadirkan tekstur kenyal yang memuaskan. Kombinasi ini menciptakan pengalaman makan yang tidak hanya memanjakan lidah, tetapi juga memberikan perasaan hangat dan puas.

Dari segi harga, bakso dikenal sebagai makanan yang ramah di kantong. Dengan biaya yang relatif terjangkau, bakso bisa dinikmati oleh semua kalangan, mulai dari anak sekolah hingga pekerja kantoran. Faktor ini membuat bakso menjadi pilihan utama di tengah-tengah masyarakat yang beragam secara ekonomi.

Namun, keunggulan utama bakso mungkin terletak pada aksesibilitasnya. Kamu bisa menemukan bakso di mana saja dari pedagang kaki lima di pinggir jalan hingga restoran bintang lima di pusat kota. Popularitasnya yang merata ini menunjukkan betapa bakso mampu menjangkau semua lapisan masyarakat tanpa terkecuali.

Bakso sebagai Identitas Kuliner Indonesia

Meskipun berasal dari Tiongkok, bakso kini telah menjadi bagian dari identitas kuliner Indonesia. Bahkan, beberapa varian bakso seperti bakso Malang dan bakso Solo diakui sebagai bagian dari kekayaan budaya lokal. Proses adaptasi bakso ke dalam budaya Indonesia mencerminkan semangat inklusivitas yang menjadi ciri khas masyarakat kita.

Keberhasilan bakso dalam mempertahankan popularitasnya juga tidak lepas dari peran diaspora Indonesia. Di berbagai negara, restoran Indonesia sering kali menyajikan bakso sebagai menu andalan, memperkenalkan cita rasa khas Indonesia kepada dunia. Selain itu, promosi melalui acara-acara budaya dan festival kuliner internasional turut memperluas jangkauan bakso ke pasar global.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun