Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Akuntan - Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Bagaimana Jika Kita Menolak Membayar Pajak?

20 Desember 2024   07:52 Diperbarui: 20 Desember 2024   08:02 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Uang Rupiah. Pixabay.com/EmAji 

Dari sisi ekonomi, keberadaan pajak membantu menjaga stabilitas. Dengan pajak, pemerintah bisa mengelola inflasi, mendanai pembangunan, dan menjaga keseimbangan ekonomi. Jika pajak dihilangkan, kestabilan ini akan terganggu. Perusahaan mungkin enggan berinvestasi di negara yang infrastrukturnya tidak terurus, sementara sektor swasta akan kesulitan beroperasi tanpa dukungan fasilitas publik.

Kekacauan yang Akan Terjadi

Salah satu risiko terbesar dari menolak membayar pajak adalah potensi kekacauan yang terjadi. Dalam skenario ini, pemerintah akan kehilangan kemampuan untuk menjalankan fungsi-fungsi dasarnya. Misalnya, tanpa dana dari pajak, bagaimana pemerintah akan memastikan keamanan dalam negeri?

Polisi dan militer membutuhkan anggaran besar untuk operasional mereka. Ketika dana tersebut tidak tersedia, tingkat kejahatan bisa meningkat drastis karena tidak ada yang mengawasi. Masyarakat mungkin terpaksa membentuk milisi swasta atau membayar layanan keamanan dari pihak ketiga, yang justru dapat memperburuk ketidakstabilan.

Selain itu, layanan kesehatan juga akan terancam. Saat ini, banyak rumah sakit negeri yang beroperasi berkat dana dari pajak. Jika pajak dihentikan, layanan ini bisa runtuh. Masyarakat yang tidak mampu membayar layanan kesehatan swasta akan kehilangan akses ke pengobatan dasar, yang pada akhirnya dapat meningkatkan angka kematian dan memperburuk kesehatan masyarakat secara keseluruhan.

Mengapa Pajak Sering Dianggap Beban?

Meskipun pajak memiliki peran yang begitu penting, tidak bisa disangkal bahwa banyak orang merasa keberatan untuk membayar pajak. Salah satu alasan utamanya adalah kurangnya kepercayaan terhadap pemerintah.

Kasus-kasus korupsi yang kerap muncul menjadi salah satu pemicu utama. Masyarakat sering kali merasa bahwa uang pajak yang mereka bayarkan tidak digunakan dengan semestinya. Ketika dana publik disalahgunakan oleh segelintir pihak untuk kepentingan pribadi, wajar jika muncul kekecewaan dan ketidakpuasan.

Di sisi lain, banyak orang merasa bahwa sistem perpajakan tidak adil. Ada kesan bahwa orang-orang kecil yang berpenghasilan rendah atau menengah dipajaki lebih berat dibandingkan konglomerat besar yang sering kali memiliki celah hukum untuk menghindari pajak. Ketidakadilan ini membuat banyak orang mempertanyakan mengapa mereka harus terus membayar pajak.

Apa Konsekuensinya Menolak Membayar Pajak?

Dalam konteks hukum, menolak membayar pajak adalah pelanggaran serius. Di Indonesia, tindakan ini bisa dikenai sanksi berupa denda, hukuman pidana, atau bahkan penyitaan aset. Undang-Undang Perpajakan secara tegas mengatur kewajiban membayar pajak, karena hal ini dianggap sebagai bagian dari kontrak sosial antara warga negara dan pemerintah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun