Pertama, kerja sama internasional harus diperkuat. Dunia tidak bisa menyelesaikan masalah geopolitik, perubahan iklim, atau pandemi berikutnya tanpa kolaborasi yang lebih erat. Indonesia, sebagai anggota G20, memiliki posisi strategis untuk mendorong agenda ini di tingkat global.
Kedua, investasi pada sumber daya manusia menjadi kunci. Teknologi dan otomatisasi tidak bisa dihindari, tetapi masyarakat harus dibekali dengan keterampilan yang relevan. Pendidikan vokasi, pelatihan ulang, dan pemberdayaan perempuan adalah langkah-langkah penting untuk menciptakan tenaga kerja yang adaptif.
Ketiga, diversifikasi ekonomi harus menjadi prioritas. Ketergantungan pada komoditas membuat Indonesia rentan terhadap fluktuasi pasar global. Pengembangan sektor manufaktur, pariwisata, dan jasa berbasis teknologi dapat menjadi solusi jangka panjang untuk menciptakan ekonomi yang lebih stabil dan berkelanjutan.
Kesimpulan
Tahun 2025 mungkin terlihat suram jika kita hanya fokus pada tantangan. Namun, masa depan tidak pernah sepenuhnya ditentukan oleh masalah yang ada, melainkan oleh cara kita menghadapinya. Ekonomi, seperti halnya kehidupan, adalah perjalanan penuh dinamika.
Kamu, sebagai bagian dari masyarakat global, memiliki peran penting dalam menciptakan masa depan yang lebih baik. Apakah itu melalui perubahan kecil seperti mendukung bisnis lokal, atau langkah besar seperti mendorong kebijakan yang inklusif, setiap tindakan memiliki dampaknya.
Jadi, segelap apa ekonomi di 2025? Itu tergantung pada langkah-langkah yang kita ambil hari ini. Jika kita memilih untuk bekerja sama, berinovasi, dan beradaptasi, maka 2025 tidak hanya akan menjadi tahun penuh tantangan, tetapi juga penuh harapan dan peluang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H