Jika generasi emas ini tidak berada dalam kondisi fisik dan mental yang optimal, peluang besar yang ditawarkan oleh bonus demografi bisa terlewatkan. Selain itu, meningkatnya kasus penyakit kronis di usia muda juga bisa membebani sistem kesehatan nasional.
Lebih jauh lagi, generasi muda yang terus-menerus merasa lelah atau kehilangan motivasi dapat mengalami penurunan produktivitas. Hal ini tentu akan berdampak langsung pada pertumbuhan ekonomi, inovasi, dan daya saing bangsa di kancah global.
Mencari Jalan Keluar
Mengatasi fenomena ini membutuhkan upaya bersama, baik dari individu, keluarga, institusi pendidikan, hingga pemerintah. Perubahan kecil dalam gaya hidup bisa memberikan dampak besar. Misalnya, memperbaiki pola tidur, mengadopsi pola makan yang lebih sehat, hingga rutin berolahraga.
Selain itu, penting juga untuk meningkatkan kesadaran akan kesehatan mental. Dukungan dari keluarga dan lingkungan sangat berperan dalam membantu generasi muda menghadapi tekanan hidup. Program konseling di sekolah atau tempat kerja, misalnya, bisa menjadi langkah awal untuk menciptakan generasi yang lebih tangguh secara emosional.
Media sosial juga bisa dimanfaatkan untuk membangun narasi positif. Alih-alih mempopulerkan istilah "remaja jompo," platform ini bisa digunakan untuk menyebarkan konten yang memotivasi dan edukatif, seperti tips hidup sehat, manajemen stres, atau cerita inspiratif.
Kesimpulan
Label "remaja jompo" memang menjadi fenomena menarik di kalangan generasi muda. Di satu sisi, istilah ini menggambarkan keresahan yang nyata. Namun, di sisi lain, ia juga menunjukkan potensi besar yang masih bisa digali.
Generasi Z, dengan segala tantangan yang mereka hadapi, tetap memiliki peluang besar untuk menjadi generasi emas. Namun, peluang ini hanya bisa diwujudkan jika mereka mampu mengatasi berbagai kendala, baik fisik maupun mental.
Kini saatnya kita berhenti melihat generasi muda sebagai "jompo" dan mulai mendukung mereka untuk menjadi lebih sehat, kuat, dan berdaya. Dengan begitu, julukan generasi emas tidak hanya menjadi sebutan, tetapi juga cerminan dari kontribusi nyata mereka bagi bangsa dan dunia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H