Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Akuntan - Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Mengapa Musik Bisa Menarik Kenangan?

11 Desember 2024   14:02 Diperbarui: 11 Desember 2024   14:02 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pria Mendengar Musik. Pixabay.com/Surprising_SnapShots 

Kekuatan emosional musik bahkan melampaui batas waktu. Lagu-lagu tertentu yang dimainkan pada acara-acara besar seperti pernikahan, kelulusan, atau perpisahan menjadi pengikat emosional yang abadi. Musik membantu menciptakan ikatan sosial dan memperkuat ingatan kolektif, menjadikannya tidak hanya penting bagi individu, tetapi juga untuk masyarakat secara keseluruhan.

Musik adalah Sebuah Terapi 

Musik bukan hanya alat untuk nostalgia. Dalam dunia medis, musik telah digunakan sebagai alat terapi yang sangat efektif, terutama untuk pasien dengan gangguan memori seperti demensia dan Alzheimer. Pasien yang mungkin telah kehilangan kemampuan untuk mengingat nama orang terdekat mereka sering kali masih mampu mengingat lirik lagu yang mereka dengarkan di masa muda.

Sebuah studi dari Boston University pada 2013 menunjukkan bahwa musik yang dikenali oleh pasien Alzheimer dapat merangsang aktivitas otak mereka, meningkatkan kemampuan untuk mengakses ingatan yang telah lama terkubur. Bahkan ketika mereka tidak lagi dapat berbicara dengan lancar, mendengarkan musik membuat mereka bernyanyi, tersenyum, atau bahkan menari.

Fenomena ini terjadi karena musik diproses di berbagai bagian otak, termasuk area yang lebih tahan terhadap degenerasi akibat penyakit. Dengan kata lain, musik menjadi semacam "kotak penyimpan" yang aman, bahkan ketika bagian lain dari otak mengalami kerusakan.

Bukti ini memperkuat gagasan bahwa musik adalah alat yang kuat untuk memperbaiki kualitas hidup, tidak hanya untuk pasien tetapi juga untuk keluarga mereka. Musik membantu menciptakan kembali momen-momen indah yang pernah dibagikan bersama, bahkan di tengah tantangan besar.

Musik dalam Konteks Budaya dan Teknologi

Selain dampaknya secara personal, musik juga berperan penting dalam membentuk kenangan kolektif. Lagu-lagu daerah, misalnya, tidak hanya membawa kenangan pribadi tetapi juga kenangan kolektif akan tradisi dan identitas budaya. Mendengarkan lagu daerah seperti Bengawan Solo atau Rasa Sayange dapat membawa seseorang kembali ke akar mereka, mengingatkan mereka akan kampung halaman atau nilai-nilai yang diajarkan oleh leluhur mereka.

Namun, dunia modern juga membawa tantangan baru. Dengan hadirnya teknologi streaming dan playlist yang dipersonalisasi, akses terhadap musik menjadi lebih mudah, tetapi hubungan emosional kita dengan lagu-lagu tertentu mungkin menjadi lebih dangkal. Musik baru terus muncul, tetapi tidak semua memiliki kesempatan untuk tertanam dalam hidup kita seperti lagu-lagu yang menemani masa kecil atau masa muda kita.

Di sisi lain, teknologi juga memberikan peluang luar biasa. Aplikasi seperti Spotify dan YouTube Music memungkinkan kamu untuk membuat playlist yang sesuai dengan suasana hati atau bahkan menciptakan kembali daftar lagu dari masa lalu. Teknologi ini membuat musik menjadi alat yang lebih kuat untuk menghubungkan kita dengan kenangan, meskipun hubungan itu mungkin terjadi dengan cara yang berbeda dari sebelumnya.

Menyulam Kenangan dengan Musik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun