Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Akuntan - Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Seni Membangun Komunikasi Efektif untuk Harmoni dalam Hubungan

10 Desember 2024   19:24 Diperbarui: 10 Desember 2024   19:24 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Komunikasi Pasangan.Pixabay.com/Pexels

Ada sebuah cerita tentang pasangan tua, Budi dan Ani, yang sudah menikah selama 40 tahun. Ketika ditanya rahasia keharmonisan mereka, Ani menjawab, "Kami tidak hanya berbicara, tetapi juga mendengarkan. Bahkan ketika kami tidak setuju, kami mendengarkan dengan hati, bukan dengan ego." Cerita ini menunjukkan pentingnya mendengarkan sebagai dasar komunikasi.

Mendengarkan dengan hati berarti memberi perhatian penuh kepada pasangan tanpa menghakimi atau menyela. Ketika suami atau istri merasa didengar, mereka lebih cenderung terbuka dan merasa dihargai. Dalam praktiknya, ini melibatkan kontak mata, gestur empati seperti mengangguk, dan bahkan diam untuk memberi ruang bagi pasangan menyelesaikan pikiran mereka.

  1. Pentingnya Kejujuran dan Keterbukaan

Kejujuran adalah landasan komunikasi yang sehat. Pasangan yang terbiasa menyembunyikan perasaan atau masalah sering kali menciptakan jarak emosional. Misalnya, seorang suami yang merasa stres karena tekanan pekerjaan tetapi tidak mau mengungkapkannya mungkin terlihat acuh, sehingga istrinya merasa tidak dicintai.

Keterbukaan juga berarti bersedia membicarakan topik sensitif dengan penuh pengertian. Misalnya, dalam membahas keuangan atau perencanaan keluarga, komunikasi yang terbuka membantu pasangan mencapai kesepahaman tanpa merasa dihakimi.

  1. Menciptakan Ruang Komunikasi

Salah satu cara efektif untuk memperkuat komunikasi adalah dengan menciptakan ritual harian atau mingguan. Sebagai contoh, beberapa pasangan meluangkan waktu untuk berbicara tentang hari mereka sebelum tidur. Momen sederhana ini bisa menjadi kesempatan untuk terhubung secara emosional, mengatasi kesalahpahaman, dan menunjukkan perhatian satu sama lain.

  1. Mengelola Konflik dengan Bijak

Tidak ada hubungan yang bebas dari konflik. Namun, cara pasangan mengelola konflik menentukan apakah mereka akan tumbuh lebih dekat atau menjauh. Mengelola konflik berarti fokus pada solusi, bukan pada siapa yang benar atau salah. Hal ini juga melibatkan penggunaan bahasa yang sopan dan menghindari penghinaan atau kritik berlebihan.

Sebuah penelitian oleh psikolog Dr. John Gottman menemukan bahwa pasangan yang berhasil mengatasi konflik adalah mereka yang menunjukkan rasa hormat bahkan saat berselisih. Mereka menghindari kata-kata yang menyakitkan dan berusaha untuk tetap tenang meskipun dalam situasi sulit.

Kesimpulan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun