Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Akuntan - Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Seni Menata Hidup untuk Kesehatan Mental yang Lebih Baik

10 Desember 2024   16:36 Diperbarui: 10 Desember 2024   16:36 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Hidup Bahagia.Pixabay.com/ShooInau 

Masalah yang Membelenggu

Salah satu tantangan terbesar dalam menyederhanakan hidup adalah ketidakmampuan kita untuk melepaskan. Sebagian besar dari kita terjebak dalam mentalitas penimbun, baik itu barang, pengalaman, atau bahkan hubungan. Kita takut kehilangan sesuatu yang kita anggap penting, meskipun sebenarnya itu hanya menjadi beban.

Misalnya, banyak orang merasa sulit untuk melepaskan barang-barang lama yang tidak lagi berguna karena mereka memiliki nilai sentimental. Hal yang sama berlaku pada kebiasaan kerja berlebihan yang membuat kamu merasa dihargai, meskipun itu menguras energi mentalmu. Ketergantungan ini menjadi penghalang utama dalam perjalanan menuju kehidupan yang lebih sederhana.

Namun, proses melepaskan ini bukan tentang kehilangan, melainkan tentang pembebasan. Dengan melepaskan hal-hal yang tidak relevan, kamu memberikan ruang bagi hal-hal yang lebih bermakna untuk hadir.

Kesehatan Mental dalam Genggaman

Menyederhanakan kehidupan membutuhkan keberanian untuk melawan arus dan komitmen untuk merancang hidup sesuai dengan kebutuhanmu sendiri. Proses ini tidak selalu mudah, tetapi manfaatnya luar biasa.

Misalnya, seorang teman saya, Dina, adalah seorang profesional yang bekerja di industri teknologi. Selama bertahun-tahun, ia mengejar kesuksesan dengan mengorbankan waktu istirahat dan hubungannya dengan keluarga. Sampai suatu hari, Dina merasa tubuhnya memberi peringatan: ia sering sakit kepala, sulit tidur, dan mengalami kecemasan berlebihan. Dokter menyarankan Dina untuk mengurangi stres dan menata kembali hidupnya.

Dina mulai menyederhanakan rutinitasnya. Ia belajar berkata "tidak" pada proyek yang tidak sejalan dengan tujuannya, membatasi waktu di media sosial, dan lebih banyak meluangkan waktu untuk keluarga. Dalam beberapa bulan, perubahan terlihat jelas: Dina lebih sehat, lebih bahagia, dan merasa hidupnya lebih bermakna.

Cerita Dina adalah bukti bahwa menyederhanakan hidup bukan sekadar wacana. Ini adalah langkah nyata untuk meraih kesehatan mental yang lebih baik.

Dampak Positif Hidup Sederhana

Ketika kamu memilih kesederhanaan, kamu membuka pintu bagi berbagai manfaat yang mendalam, seperti:

  1. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
    Lihat Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun