Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Akuntan - Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Diskriminasi terhadap Peneliti Wanita

6 Desember 2024   10:00 Diperbarui: 6 Desember 2024   10:17 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Peneliti Wanita.Pixabay.com/jarmoluk

Menjamin Kesempatan yang Setara dalam Pendanaan
Pemerintah dan lembaga pemberi dana riset harus lebih transparan dan adil dalam menilai proposal riset, terlepas dari jenis kelamin penulisnya. Salah satu solusi yang dapat diterapkan adalah dengan membentuk panel seleksi yang beragam, terdiri dari pria dan wanita, serta mengedepankan evaluasi berbasis kualitas daripada bias gender.

  • Kesempatan untuk  Perempuan Berperan Sebagai Pemimpin

  • Menciptakan peluang bagi peneliti wanita untuk menduduki posisi kepemimpinan adalah langkah yang krusial. Lembaga akademik harus mengembangkan program mentorship yang menargetkan peneliti wanita untuk membantu mereka mempersiapkan diri mengambil peran kepemimpinan dalam riset. Selain itu, memberikan pelatihan kepemimpinan kepada peneliti wanita akan membuka lebih banyak jalan bagi mereka untuk berada di puncak karier akademik.

    Kesimpulan

    Diskriminasi terhadap peneliti wanita adalah masalah yang sangat nyata dan mendalam, yang terus menghambat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Meskipun ada perubahan signifikan dalam beberapa dekade terakhir, ketidaksetaraan gender masih menjadi penghalang besar dalam dunia riset. Namun, dengan pendekatan yang lebih inklusif dan adil, kita dapat menciptakan dunia riset yang lebih setara dan mendorong peneliti wanita untuk memberikan kontribusi terbaik mereka.

    Dengan meningkatkan kesadaran tentang bias gender, menyediakan kesempatan yang lebih adil dalam pendanaan, dan memberikan dukungan yang lebih baik dalam hal kepemimpinan dan keseimbangan karier-keluarga, kita bisa mewujudkan perubahan positif yang sangat diperlukan untuk mengatasi ketidaksetaraan di dunia riset. Dunia riset yang lebih inklusif tidak hanya akan membawa manfaat bagi peneliti wanita, tetapi juga bagi kemajuan ilmu pengetahuan itu sendiri.

    Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
    Lihat Pendidikan Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun