Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Akuntan - Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengenal Konsep Zero Waste dan Manfaat untuk Lingkungan

4 Desember 2024   18:30 Diperbarui: 4 Desember 2024   18:37 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Tempat Sampah.Pixabay.com/imordaf 

Tantangan Menuju Gaya Hidup Zero Waste

Meskipun terdengar ideal, menerapkan zero waste bukanlah hal yang mudah. Ada banyak hambatan yang membuat upaya ini menjadi sulit diterapkan secara luas. Salah satunya adalah budaya konsumsi sekali pakai yang telah mengakar dalam kehidupan modern.

Contohnya, masyarakat cenderung memilih barang sekali pakai seperti kantong plastik, sedotan, dan gelas kertas karena dianggap lebih praktis. Hal ini diperburuk oleh minimnya alternatif yang ramah lingkungan dan harganya yang sering kali lebih mahal.

Selain itu, kurangnya fasilitas pendukung juga menjadi masalah besar. Banyak daerah di Indonesia belum memiliki sistem pengelolaan sampah yang memadai. Bank sampah, tempat daur ulang, atau fasilitas pengolahan kompos sering kali hanya tersedia di kota-kota besar. Akibatnya, masyarakat di daerah terpencil tidak memiliki pilihan selain membuang sampah ke tempat pembuangan akhir.

Namun, hambatan terbesar mungkin adalah pola pikir. Banyak orang masih melihat sampah sebagai sesuatu yang tidak berharga dan enggan untuk repot memilah atau mendaur ulang. Ini adalah tantangan yang memerlukan perubahan kesadaran secara kolektif.

Bukti Nyata Dampak Zero Waste

Di tengah berbagai tantangan, ada banyak bukti nyata bahwa zero waste dapat membawa perubahan besar. Kota Kamikatsu di Jepang adalah contoh yang sering dijadikan inspirasi. Kota kecil ini telah berhasil mengolah 80% dari total sampahnya melalui daur ulang dan kompos, sehingga hanya 20% yang dikirim ke TPA.

Di Indonesia, komunitas-komunitas seperti Zero Waste Indonesia aktif mengedukasi masyarakat tentang pentingnya gaya hidup ini. Salah satu cerita inspiratif datang dari seorang ibu rumah tangga di Bandung yang berhasil mengurangi sampah rumah tangganya hingga 90% dengan mempraktikkan prinsip 5R: Refuse, Reduce, Reuse, Recycle, dan Rot.

Selain itu, berbagai perusahaan juga mulai beradaptasi. Beberapa restoran kini menggunakan bahan ramah lingkungan seperti sedotan bambu dan kemasan daun pisang. Supermarket besar mulai menawarkan opsi belanja tanpa kantong plastik, dan banyak toko online kini menggunakan kemasan yang dapat didaur ulang.

Manfaat Zero Waste yang Tidak Terbantahkan

Manfaat zero waste sangat luas, tidak hanya bagi lingkungan tetapi juga bagi kesehatan dan ekonomi. Dengan mengurangi limbah, kita dapat menekan emisi gas rumah kaca yang menjadi penyebab utama perubahan iklim. Di sisi lain, mendaur ulang dan menggunakan kembali barang-barang lama juga mengurangi kebutuhan akan sumber daya alam, seperti kayu dan logam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun