Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Akuntan - Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kanker Serviks Masalah Serius yang Tidak Semua Wanita Sadari

3 Desember 2024   11:36 Diperbarui: 3 Desember 2024   12:43 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi tes HPV DNA secara mandiri untuk mendeteksi kanker servik. Dok Kompas.com (Shutterstock/Saiful52)

  • Stigma Sosial dan Rasa Malu
     Di banyak masyarakat, membahas masalah kesehatan reproduksi, apalagi melakukan pemeriksaan medis, masih dianggap hal yang memalukan. Banyak wanita takut dihakimi atau merasa malu dan tidak nyaman membicarakan kesehatan reproduksi mereka dengan tenaga medis, bahkan dengan pasangan mereka sendiri.

  • Akses Terbatas ke Layanan Kesehatan
     Meski program deteksi dini seperti IVA Test atau pap smear tersedia di beberapa tempat, banyak wanita, terutama di daerah terpencil, tidak memiliki akses yang memadai. Jarak yang jauh ke fasilitas kesehatan, biaya pemeriksaan, dan kurangnya informasi menjadi hambatan besar.

  • Ketidaktahuan Tentang Vaksin HPV
     Vaksinasi HPV adalah langkah pencegahan yang sangat efektif, tetapi kesadaran tentang vaksin ini masih sangat rendah. Banyak orang bahkan tidak tahu bahwa vaksin ini ada atau berpikir bahwa vaksin ini hanya untuk wanita yang sudah menikah, padahal justru lebih efektif diberikan sebelum seseorang aktif secara seksual disamping itu mahalnya harga vaksinasi HPV membuat banyak wanita enggan melakukkannya.

  • Ketidaktahuan yang Berujung Fatal

    Cerita Ilustrasi yang bisa kamu jadikan pembelajaran. Lina (bukan nama sebenarnya), seorang ibu rumah tangga berusia 45 tahun dari sebuah desa kecil di Jawa Timur, mulai merasakan nyeri panggul yang sering muncul. Awalnya, dia mengira itu hanya efek samping dari aktivitas sehari-hari yang melelahkan. Ketika perdarahan di luar siklus menstruasi terjadi, dia merasa cemas tetapi tetap menunda untuk memeriksakan diri karena takut biaya yang mahal.

    Setahun kemudian, setelah gejalanya semakin parah, Lina akhirnya memeriksakan diri ke dokter. Diagnosisnya mengejutkan: kanker serviks stadium 3. Lina menjalani perawatan yang melelahkan dan mahal, tetapi akhirnya dia kehilangan nyawanya karena penyakit ini sudah terlalu lanjut untuk diobati.

    Cerita seperti Lina sebenarnya bisa dicegah jika dia tahu tentang pentingnya pemeriksaan rutin dan vaksin HPV.

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Healthy Selengkapnya
    Lihat Healthy Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun