Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Akuntan - Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Pap Smear Langkah Sederhana Mencegah Kanker Serviks

3 Desember 2024   09:20 Diperbarui: 3 Desember 2024   10:11 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pap smear. Dok Kompas.com (Shutterstock)

Banyak wanita tidak menyadari bahwa ancaman kanker serviks bisa dimulai tanpa gejala apa pun. Ketidaktahuan ini sering kali membuat deteksi dini terabaikan, padahal langkah sederhana seperti Pap smear bisa menjadi penyelamat. 

Menurut data WHO, kanker serviks menempati urutan kedua sebagai kanker terbanyak yang menyerang wanita di dunia. Di Indonesia, lebih dari 32.000 kasus baru kanker serviks tercatat setiap tahunnya, dengan tingkat kematian yang tinggi karena kebanyakan kasus ditemukan pada stadium lanjut.

Apakah kamu tahu bahwa dengan melakukan Pap smear secara rutin, risiko kanker serviks bisa dikurangi hingga 80%? Artikel ini akan mengupas tuntas pentingnya Pap smear, prosedurnya, hingga bukti nyata bagaimana tes sederhana ini telah menyelamatkan banyak nyawa.

Apa Itu Pap Smear dan Mengapa Penting?

Pap smear adalah tes skrining yang dirancang untuk mendeteksi sel-sel abnormal pada leher rahim (serviks). Tes ini menjadi alat utama dalam mendeteksi dini kanker serviks, salah satu penyakit yang sering kali baru terdeteksi setelah memasuki tahap serius. Pap smear memungkinkan dokter untuk menemukan perubahan sel sebelum sel tersebut berkembang menjadi kanker.

Namun, mengapa banyak wanita enggan melakukannya? Salah satu alasannya adalah kurangnya edukasi. Masih banyak yang menganggap Pap smear menakutkan atau tidak penting, terutama jika mereka merasa sehat. Padahal, kanker serviks tidak menunjukkan gejala pada tahap awal, dan tanpa deteksi dini, pengobatan sering kali menjadi lebih sulit.

Selamat Karena Pap Smear

Mari kita ambil contoh Ny. Rina, seorang ibu rumah tangga berusia 36 tahun dari Yogyakarta. Pada tahun 2020, ia memutuskan untuk menjalani Pap smear setelah didesak oleh temannya. Hasil tes menunjukkan adanya perubahan sel abnormal yang berpotensi menjadi kanker. Dengan cepat, ia menjalani pengobatan lanjutan, dan sel abnormal tersebut berhasil diatasi sebelum berkembang menjadi kanker.

"Awalnya saya takut dan merasa tidak perlu, tapi ternyata Pap smear menyelamatkan hidup saya," ujar Rina. Cerita seperti ini menunjukkan betapa pentingnya tes sederhana ini untuk kesehatan wanita.

Siapa yang Membutuhkan Pap Smear?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun