Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Akuntan - Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Es Abadi Jayawijaya Meleleh, Krisis Iklim Global Mengancam?

30 November 2024   10:55 Diperbarui: 30 November 2024   10:55 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Puncak Jaya, gunugn tertinggi di Indonesia. Dok KOMPAS.com (Wikimedia/Alfindra Primaldhi)

Penguatan Kebijakan Iklim
Indonesia perlu mempercepat transisi ke energi terbarukan, seperti tenaga surya dan angin, untuk mengurangi emisi karbon.

  • Perlindungan Kawasan Pegunungan
    Kawasan sekitar Pegunungan Jayawijaya harus dijadikan zona konservasi ketat untuk melindungi ekosistemnya dari aktivitas manusia yang merusak.

  • Kolaborasi Internasional
    Mengingat perubahan iklim adalah isu global, Indonesia harus aktif dalam forum internasional untuk mendapatkan dukungan teknis dan finansial dalam upaya mitigasi.

  • Kesimpulan

    Hilangnya es abadi di Jayawijaya adalah peringatan nyata dari dampak perubahan iklim yang tidak bisa lagi diabaikan. Fenomena ini menunjukkan bahwa krisis iklim bukanlah masalah yang akan terjadi di masa depan, tetapi sudah ada di depan mata.

    Sebagai bagian dari masyarakat dunia, kita semua memiliki tanggung jawab untuk menjaga planet ini. Dengan memahami isu ini secara mendalam dan mengambil langkah nyata, kamu bisa menjadi bagian dari solusi.

    Kamu tidak hanya melindungi keindahan alam seperti es abadi Jayawijaya, tetapi juga memastikan masa depan yang lebih baik untuk generasi mendatang. Jangan biarkan warisan alam ini hanya menjadi kenangan. Mari bergerak bersama untuk menyelamatkan bumi.

    Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Nature Selengkapnya
    Lihat Nature Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun