Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Akuntan - Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Limbah Rumah Tangga Jadi Faktor Pencemar Air

25 November 2024   11:15 Diperbarui: 25 November 2024   16:47 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kesadaran untuk memisahkan limbah di rumah tidak hanya mengurangi pencemaran tetapi juga memberikan kontribusi nyata terhadap upaya pengelolaan limbah nasional.

2. Hindari Membuang Minyak ke Wastafel

Kebiasaan membuang minyak goreng bekas ke wastafel adalah salah satu penyebab utama pencemaran air. Minyak yang tidak larut dalam air akan membentuk lapisan tipis di permukaan air, yang menghalangi proses pertukaran oksigen. Hal ini berdampak buruk pada kualitas air dan kehidupan organisme di dalamnya.

Sebagai solusinya, minyak goreng bekas bisa kamu kumpulkan dalam wadah khusus. Di beberapa daerah, komunitas lokal bahkan sudah menginisiasi program pengumpulan minyak jelantah untuk diolah menjadi biodiesel atau sabun cuci. Selain membantu mengurangi pencemaran, program ini juga dapat menjadi peluang ekonomi bagi masyarakat atau jika kamu tidak memiliki akses ke program semacam ini, simpanlah minyak bekas dalam botol tertutup dan buang bersama limbah padat lainnya ditempat yang tidak berpotesi mencemari lingkungan.

3. Gunakan Produk Ramah Lingkungan

Saat ini, banyak produk rumah tangga yang dirancang ramah lingkungan dan lebih aman bagi ekosistem. Misalnya, kamu bisa beralih ke detergen tanpa fosfat atau pembersih yang berbahan dasar alami seperti cuka, baking soda, dan sabun castile. Selain membeli produk ramah lingkungan, kamu juga bisa membuat produk pembersih sendiri di rumah. Campuran sederhana dari air, cuka, dan lemon, misalnya, bisa menjadi pembersih serbaguna yang efektif dan aman digunakan. Dengan cara ini, kamu tidak hanya menghemat biaya tetapi juga melindungi lingkungan.

4. Edukasi Diri dan Orang Lain

Kesadaran lingkungan dimulai dari pengetahuan. Penting bagi kamu untuk memahami dampak dari setiap tindakan yang dilakukan, terutama yang berkaitan dengan pengelolaan limbah rumah tangga. Dengan mengetahui dampaknya, kamu akan lebih termotivasi untuk melakukan perubahan. 

Edukasi juga harus meluas ke orang-orang di sekitarmu. Ajak keluargamu untuk mulai memilah sampah, atau berbagi informasi tentang bahaya membuang limbah ke saluran air. Jika kamu tinggal di lingkungan perkotaan, coba inisiasi diskusi komunitas untuk membahas pengelolaan limbah bersama.

5. Kurangi Penggunaan Bahan Sekali Pakai

Plastik sekali pakai, seperti kantong belanja dan botol minum, adalah salah satu limbah anorganik yang paling sering mencemari lingkungan, termasuk air. Ketika plastik ini terurai, partikel mikroplastik masuk ke sumber air dan mengancam kesehatan manusia serta ekosistem.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun