Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Akuntan - Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Guru Pahlawan yang Tidak Dihormati

25 November 2024   08:17 Diperbarui: 25 November 2024   09:11 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Guru.Pixabay.com/sasint 

Dari sisi kebijakan, pemerintah sebenarnya telah berusaha meningkatkan kesejahteraan guru melalui program sertifikasi dan tunjangan profesi. Namun, implementasi di lapangan sering kali tidak berjalan sesuai harapan. Banyak guru, terutama di daerah terpencil, yang belum menerima haknya secara penuh. Selain itu, sistem pendidikan yang terlalu birokratis juga menjadi hambatan bagi guru untuk bekerja secara optimal.

Contoh nyata lainnya adalah status guru honorer yang hingga kini masih menjadi persoalan serius. Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2023 tercatat lebih dari 700 ribu guru honorer di Indonesia. Sebagian besar dari mereka telah mengabdi selama bertahun-tahun tanpa kejelasan status. Kondisi ini menunjukkan bahwa pemerintah masih perlu bekerja lebih keras untuk memberikan penghargaan yang layak kepada para pahlawan pendidikan ini.

Dampak Jangka Panjang dari Kurangnya Penghormatan

Kurangnya penghormatan terhadap guru tidak hanya berdampak pada kehidupan mereka secara individu, tetapi juga pada kualitas pendidikan secara keseluruhan. Ketika guru merasa tidak dihargai, motivasi mereka untuk mengajar bisa menurun. Hal ini tentu saja akan memengaruhi proses belajar mengajar di kelas, yang pada akhirnya merugikan siswa.

Selain itu, rendahnya penghormatan terhadap guru juga dapat mengurangi minat generasi muda untuk memilih profesi ini. Jika situasi ini terus dibiarkan, Indonesia bisa menghadapi krisis kekurangan guru di masa depan. Padahal, pendidikan yang berkualitas adalah kunci untuk menciptakan sumber daya manusia yang unggul dan kompetitif di tingkat global.

Mengembalikan Kehormatan Guru

Menghormati guru tidak hanya tugas pemerintah, tetapi juga tanggung jawab kita sebagai masyarakat. Ada banyak cara sederhana yang bisa dilakukan untuk menunjukkan penghargaan kepada mereka. Misalnya, siswa bisa mulai dengan bersikap sopan di dalam kelas, sedangkan orang tua bisa lebih bijak dalam memberikan kritik.

Pemerintah juga perlu mengambil langkah konkret untuk meningkatkan kesejahteraan guru, terutama mereka yang berstatus honorer. Kebijakan yang berpihak pada guru, seperti peningkatan gaji dan pemberian tunjangan yang layak, harus segera direalisasikan. Selain itu, pemerintah juga perlu menyediakan pelatihan dan pengembangan profesional yang berkualitas agar guru dapat terus meningkatkan kompetensinya.

Mengapa Guru Layak Dihormati?

Guru bukan sekadar profesi; mereka adalah pilar utama dalam membangun peradaban. Tanpa guru, tidak akan ada dokter, insinyur, atau pemimpin bangsa. Oleh karena itu, menghormati guru adalah bentuk investasi jangka panjang untuk masa depan yang lebih baik.

Di Jepang, guru menempati posisi yang sangat dihormati, bahkan lebih tinggi dari pejabat pemerintah. Tradisi ini menunjukkan betapa pentingnya peran guru dalam membangun bangsa yang maju. Indonesia seharusnya bisa belajar dari hal ini dan mulai memberikan penghormatan yang lebih besar kepada guru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun