Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Akuntan - Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menerapkan E-Learning di Semua Sekolah

21 November 2024   17:54 Diperbarui: 21 November 2024   17:56 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi E-learning. Pixabay.com/ Elf-Moondance

Kesiapan Era Digital: Siswa dilatih untuk menguasai teknologi sejak dini, sebuah keterampilan yang sangat dibutuhkan di dunia kerja.

Manfaat E-Learning di Sekolah

Manfaat e-learning tidak hanya dirasakan oleh siswa, tetapi juga oleh guru dan sekolah. Dengan e-learning, guru dapat mengelola kelas dengan lebih efisien, seperti memberikan materi dalam bentuk video atau presentasi yang bisa diakses ulang oleh siswa. Sekolah juga bisa menghemat biaya operasional, misalnya untuk listrik atau fasilitas kelas fisik.

Untuk siswa, e-learning memberikan pengalaman belajar yang lebih menarik dan interaktif. Contohnya, pembelajaran matematika yang biasanya sulit menjadi lebih menyenangkan dengan video animasi atau simulasi. Bahkan, hasil penelitian dari Journal of Educational Technology menunjukkan bahwa siswa yang belajar melalui e-learning memiliki tingkat pemahaman yang lebih tinggi dibandingkan metode konvensional.

Tantangan dalam Penerapan E-Learning di Indonesia

Meski manfaatnya begitu besar, penerapan e-learning di semua sekolah menghadapi berbagai tantangan serius.

  1. Infrastruktur yang Belum Merata
    Di kota-kota besar, akses internet dan perangkat teknologi mungkin sudah umum. Tapi, bagaimana dengan daerah terpencil? Menurut data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), masih ada sekitar 40% wilayah di Indonesia yang belum terjangkau internet. Tanpa infrastruktur ini, e-learning akan sulit diterapkan.

  2. Kesenjangan Keterampilan Digital
    Tidak semua guru siap mengajar dengan teknologi. Banyak dari mereka yang belum terbiasa menggunakan perangkat digital, apalagi mengelola kelas daring. Pelatihan bagi guru menjadi hal yang mutlak dilakukan.

  3. Kendala Sosial dan Ekonomi
    E-learning membutuhkan perangkat seperti laptop atau ponsel pintar, yang mungkin tidak semua siswa mampu memilikinya. Hal ini menimbulkan kesenjangan baru antara siswa yang mampu dan yang kurang mampu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun