Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Akuntan - Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Meningkatkan Kemampuan Berfikir Kritis Anak Sejak Dini

21 November 2024   15:18 Diperbarui: 21 November 2024   16:31 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam dunia yang penuh dengan informasi, kemampuan membedakan fakta dan opini sangatlah penting. Kamu bisa melatihnya dengan cara sederhana. Misalnya, ketika menonton berita atau membaca artikel, ajak anak untuk mencari bagian mana yang berisi fakta dan mana yang merupakan opini penulis. Latihan ini membantu mereka menjadi pembaca yang kritis.

6. Libatkan Anak dalam Pengambilan Keputusan

Anak-anak juga perlu dilibatkan dalam keputusan kecil di rumah. Misalnya, ajak mereka untuk memilih menu makan siang atau merencanakan kegiatan keluarga di akhir pekan. Tanyakan alasan di balik pilihan mereka, lalu diskusikan bersama. Hal ini tidak hanya melatih critical thinking, tetapi juga membuat mereka merasa dihargai.

7. Berikan Contoh dalam Kehidupan Sehari-Hari

Anak-anak belajar dari apa yang mereka lihat. Sebagai orang tua atau guru, berikan contoh bagaimana kamu berpikir kritis dalam menghadapi suatu masalah. Misalnya, ketika ada berita viral, tunjukkan kepada anak bagaimana kamu memverifikasi informasi sebelum mempercayainya. Dengan begitu, anak akan meniru kebiasaan baik tersebut.

Bagaimana Critical Thinking Membantu Anak

Sebuah studi di jurnal Educational Research International menunjukkan bahwa anak-anak yang dilatih berpikir kritis sejak usia dini memiliki kemampuan analisis yang lebih baik di sekolah dibandingkan anak-anak yang tidak mendapatkan pelatihan serupa. Misalnya, seorang anak yang terbiasa berpikir kritis akan lebih mudah memahami pelajaran matematika karena mereka mampu melihat pola dan memahami konsep dengan logis.

Selain itu, critical thinking juga membantu anak dalam kehidupan sosialnya. Sebagai contoh, seorang anak yang terlatih berpikir kritis akan lebih bijaksana dalam menghadapi konflik dengan teman. Mereka cenderung mencari solusi yang adil daripada bertindak impulsif.

Kesimpulan

Mengembangkan kemampuan berpikir kritis sejak dini adalah investasi jangka panjang yang akan memberikan dampak positif seumur hidup. Dengan berpikir kritis, anak tidak hanya menjadi lebih pintar secara akademis, tetapi juga lebih siap menghadapi tantangan dunia nyata.

Sebagai orang tua atau pendidik, kamu memiliki peran penting dalam menciptakan lingkungan yang mendukung pengembangan kemampuan ini. Mulailah dengan langkah-langkah kecil, seperti mendorong anak untuk bertanya, membaca, dan berdiskusi. Ingatlah, anak yang terbiasa berpikir kritis adalah anak yang siap menjadi pemimpin di masa depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun