Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Akuntan - Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Kenaikan Tarif PPN 12% Mimpi Buruk bagi Ekonomi Menengah

20 November 2024   11:28 Diperbarui: 20 November 2024   11:34 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Rupiah.Pixabay.com/EmAji

Kedua, sebagai konsumen, kamu bisa mulai mengatur ulang anggaran belanja. Prioritaskan kebutuhan utama dan cari alternatif produk lokal yang berkualitas dengan harga terjangkau. Ini tidak hanya membantu menghemat pengeluaran tetapi juga mendukung UMKM di sekitarmu.

Ketiga, edukasi diri tentang perpajakan dan dampaknya. Dengan pemahaman yang lebih baik, kamu bisa ikut serta dalam mengawasi kebijakan pemerintah dan memastikan bahwa pajak yang kamu bayar digunakan untuk kepentingan masyarakat.

Kesimpulan

Kenaikan tarif PPN menjadi 12% memang menjadi isu yang kompleks. Di satu sisi, pemerintah membutuhkan dana untuk membangun infrastruktur dan mendanai program sosial. Namun, di sisi lain, kebijakan ini berisiko menekan masyarakat kelas menengah yang sudah terhimpit beban ekonomi.

Sebagai warga negara, penting bagi kita untuk terus mengawasi dan berkontribusi dalam diskusi kebijakan. Dengan solusi yang lebih inklusif dan adil, harapannya adalah perekonomian Indonesia bisa tumbuh tanpa meninggalkan siapa pun di belakang.

Kamu merasa kenaikan tarif PPN ini memberatkan?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun