Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Akuntan - Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Geng Motor di Medan Makin Marak, Pemerintah dan Kepolisian Tutup Mata?

18 November 2024   18:04 Diperbarui: 18 November 2024   18:06 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Komplotan geng motor bersenjata tajam menyerang warung mie Aceh di Sumut (13/11/2024) dini hari. (Dok warga )

Akar Masalah yang Harus Dipahami

Masalah geng motor tidak bisa diselesaikan hanya dengan razia atau patroli malam. Ada akar masalah yang lebih dalam yang harus diatasi. Sebagian besar anggota geng motor adalah remaja yang merasa terpinggirkan. Mereka mencari pengakuan dengan cara yang salah, yaitu bergabung dengan kelompok yang memberikan mereka "identitas". Faktor ekonomi juga menjadi salah satu pemicu. Kurangnya lapangan pekerjaan dan pendidikan yang layak membuat mereka memilih jalan ini untuk melampiaskan frustrasi.

Selain itu, pengaruh media sosial juga memperparah situasi. Banyak geng motor yang memamerkan aksi mereka melalui video yang diunggah ke media sosial. Tujuannya jelas, untuk mendapatkan pengakuan dan popularitas di dunia maya. Hal ini membuat mereka semakin berani melakukan aksi-aksi yang lebih ekstrem, bahkan tanpa rasa takut akan hukum.

Solusi yang Bisa Dilakukan

Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan langkah-langkah yang lebih komprehensif. Tidak cukup hanya mengandalkan kepolisian atau pemerintah, masyarakat juga harus berperan aktif. Berikut adalah beberapa solusi yang bisa dilakukan:

  1. Pendidikan dan Pelatihan
    Pemerintah harus menyediakan lebih banyak program pelatihan kerja dan pendidikan nonformal bagi remaja yang rentan bergabung dengan geng motor. Dengan memberikan mereka keterampilan, peluang untuk hidup lebih baik akan terbuka lebar.

  2. Kampanye Kesadaran
    Media sosial yang sering digunakan geng motor untuk pamer aksi juga bisa dimanfaatkan untuk kampanye anti-geng motor. Video edukasi dan kisah-kisah korban bisa menjadi cara efektif untuk menyadarkan masyarakat, terutama para remaja.

  3. Penegakan Hukum yang Tegas
    Kepolisian harus meningkatkan tindakan preventif dan represif. Anggota geng motor yang tertangkap tidak cukup hanya diberi peringatan, tetapi juga harus diberikan sanksi tegas agar ada efek jera.

  4. Kerjasama dengan Tokoh Masyarakat
    Tokoh masyarakat, seperti ulama atau pemimpin adat, bisa dilibatkan untuk memberikan pembinaan kepada remaja. Pendekatan ini seringkali lebih efektif karena mereka memiliki pengaruh yang besar di komunitas lokal.

Peran Media Sosial dalam Membangkitkan Kesadaran

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun