Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Akuntan - Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mampu Beli Mobil, tetapi Tidak Mampu Punya Garasi!

18 November 2024   13:13 Diperbarui: 18 November 2024   13:14 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mobil parkir sembarangan. Garasi tidak cukup, bolehkah parkir di jalan depan rumah?(Dok. Erwin Hutapea)

Kisah Nyata yang Menginspirasi

Di salah satu kompleks perumahan di Jakarta Selatan, ada seorang pria bernama Andi yang baru saja membeli mobil impiannya. Namun, karena rumahnya tidak memiliki garasi, Andi memarkir mobilnya di tepi jalan depan rumahnya. Suatu hari, mobil Andi rusak parah karena tertabrak pengendara lain yang tidak hati-hati. Sejak saat itu, Andi memutuskan untuk menjual mobilnya dan mulai menggunakan transportasi umum.

Kisah Andi ini menunjukkan bahwa keputusan yang tidak matang bisa berujung pada kerugian. Lebih penting lagi, kisah ini mengingatkan kita bahwa memiliki kendaraan pribadi tidak selalu menjadi solusi terbaik, terutama jika infrastruktur tidak mendukung.

Kesimpulan

Fenomena "mampu beli mobil tapi tidak mampu punya garasi" adalah cerminan gaya hidup perkotaan yang penuh tantangan. Di satu sisi, mobil memang menawarkan kenyamanan dan prestise. Namun, tanpa perencanaan yang baik, kendaraan ini justru bisa menjadi sumber masalah.

Kamu yang sedang berencana membeli mobil, ada baiknya mempertimbangkan segala aspek, termasuk kebutuhan garasi dan dampak lingkungan. Dengan perencanaan yang matang dan kesadaran akan tanggung jawab sosial, masalah ini bisa diminimalkan. Pada akhirnya, keputusan ada di tanganmu, apakah mobil akan menjadi solusi atau justru sumber masalah?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun