Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Akuntan - Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Melatih Anak Menabung Sejak Dini

12 November 2024   16:25 Diperbarui: 12 November 2024   16:27 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Mengajarkan Anak Menabung. Dok Kompas (Dok. Shutterstock)

  • Libatkan Anak dalam Percakapan Finansial
    Anak-anak sangat cepat menyerap kebiasaan orang dewasa di sekitarnya, terutama orang tua. Jadi, cobalah untuk melibatkan anak dalam percakapan finansial sederhana di rumah. Misalnya, saat berbelanja, ajak mereka untuk membandingkan harga barang atau memahami bagaimana uang digunakan. Ini akan membantu mereka menyadari bahwa uang bukan hanya untuk dihabiskan tetapi juga untuk dikelola dengan bijak. Dengan cara ini, anak akan memahami bahwa keputusan finansial bukanlah hal yang sepele, dan ini bisa membantu mereka tumbuh menjadi pribadi yang lebih bijaksana dalam mengatur keuangan.

  • Beri Penghargaan untuk Pencapaian Kecil
    Anak-anak cenderung termotivasi ketika mereka mendapatkan apresiasi atas usaha mereka. Kamu bisa memberikan penghargaan kecil jika anak berhasil mencapai target tabungan tertentu. Misalnya, berikan hadiah sederhana atau ajak mereka makan makanan favorit setelah mencapai jumlah tabungan tertentu. Ini bukan berarti membiasakan mereka untuk selalu diberi imbalan, tetapi lebih sebagai bentuk apresiasi atas usaha mereka yang konsisten. Dengan cara ini, mereka akan merasa dihargai dan semakin bersemangat untuk menabung.

  • Ajarkan Perbedaan antara Kebutuhan dan Keinginan
    Salah satu konsep penting dalam mengelola keuangan adalah memahami perbedaan antara kebutuhan dan keinginan. Kamu bisa mulai mengajarkan ini pada anak sejak dini. Misalnya, saat mereka ingin membeli mainan, tanyakan apakah mereka benar-benar membutuhkannya atau hanya menginginkannya. Jelaskan bahwa kebutuhan adalah sesuatu yang memang diperlukan untuk kehidupan sehari-hari, sementara keinginan adalah sesuatu yang bisa ditunda. Dengan memahami perbedaan ini, anak akan tumbuh menjadi pribadi yang lebih bijak dalam membuat keputusan finansial.

  • Manfaat Menabung pada Masa Depan Anak

    Banyak orang sukses yang mengaku memiliki kebiasaan menabung sejak kecil, dan kebiasaan ini membantu mereka dalam menghadapi berbagai tantangan finansial di kemudian hari. Salah satu contohnya adalah kisah seorang pengusaha sukses di Indonesia yang berhasil meraih impiannya membuka usaha sendiri karena sudah terbiasa menabung sejak kecil. Dia memulai usaha kecil-kecilan dengan modal yang ia kumpulkan sendiri dari tabungan hasil menabung bertahun-tahun. Pengalaman ini menunjukkan bahwa kebiasaan menabung bisa menjadi dasar bagi seseorang untuk memiliki mentalitas finansial yang kuat.

    Fakta Penelitian tentang Pentingnya Menabung sejak Dini

    Menurut penelitian yang dilakukan oleh lembaga pendidikan keuangan, anak-anak yang belajar menabung sejak dini cenderung lebih cerdas dalam mengelola keuangan mereka di masa dewasa. Mereka lebih sedikit berhutang dan lebih mungkin memiliki tabungan yang stabil. Kebiasaan menabung membuat mereka lebih siap menghadapi situasi darurat karena memiliki cadangan dana. Penelitian ini juga mengungkap bahwa anak-anak yang terbiasa menabung memiliki sikap yang lebih disiplin, sabar, dan bertanggung jawab, yang juga bermanfaat di bidang lain selain keuangan.

    Penutup

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Parenting Selengkapnya
    Lihat Parenting Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun