Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Akuntan - Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Apakah Manajemen Kesehatan Internasional Bisa Diterapkan di Indonesia?

11 November 2024   08:06 Diperbarui: 11 November 2024   08:19 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi BPJS Kesehatan. Dok Kompas.com (KOMPAS.com/Mela Arnani)

Di era globalisasi ini, standar pelayanan kesehatan yang optimal sudah bukan lagi sekadar kebutuhan, melainkan sebuah tuntutan. Seiring perkembangan zaman, masyarakat kini semakin sadar akan pentingnya kesehatan dan kualitas pelayanan medis. Mereka menginginkan layanan yang cepat, efektif, dan aman. Namun, bagaimana Indonesia mampu menjawab kebutuhan ini dan menyesuaikan sistem kesehatannya agar bisa setara dengan standar internasional? Melalui penerapan manajemen kesehatan internasional atau international healthcare management, Indonesia berupaya meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di seluruh penjuru negeri.

Manajemen kesehatan internasional mencakup berbagai aspek, mulai dari kebijakan, pengelolaan sumber daya, hingga penyediaan teknologi kesehatan. Di Indonesia, implementasi ini terwujud dalam berbagai program dan kebijakan yang bertujuan meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan, dengan fokus pada pemerataan layanan hingga ke daerah-daerah terpencil.

Langkah Penerapan Manajemen Kesehatan Internasional di Indonesia

Salah satu langkah nyata yang diambil pemerintah Indonesia adalah menerapkan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dikelola oleh BPJS Kesehatan. Program JKN ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mencapai cakupan kesehatan universal atau universal health coverage (UHC). Tujuannya adalah memastikan seluruh rakyat Indonesia, tanpa terkecuali, mendapatkan layanan kesehatan yang terjangkau. Sistem ini mengadopsi beberapa prinsip dalam manajemen kesehatan internasional, seperti sistem pembiayaan kolektif dan perlindungan sosial yang menyeluruh. Namun, meskipun sudah dijalankan sejak 2014, masih ada berbagai tantangan yang harus dihadapi.

Contohnya, salah satu tantangan besar adalah kualitas pelayanan yang belum merata. Di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, atau Medan, fasilitas kesehatan cenderung lebih lengkap dan memiliki tenaga medis yang berkualitas. Sementara itu, di daerah-daerah terpencil, layanan kesehatan seringkali masih terbatas. Tidak jarang pasien di pedalaman harus menempuh perjalanan panjang hanya untuk mendapatkan perawatan medis dasar. Hal ini tentu saja menyulitkan penerapan standar kesehatan internasional secara menyeluruh.

Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah berusaha memperkuat program layanan kesehatan primer di tingkat puskesmas dan klinik. Selain itu, ada juga program peningkatan kapasitas tenaga medis yang dilakukan melalui kerja sama dengan organisasi internasional seperti WHO dan UNICEF. Salah satu contoh nyata dari program ini adalah pelatihan tanggap darurat bencana yang dilakukan di daerah rawan bencana, seperti di wilayah Sulawesi dan Sumatra. Pelatihan ini membantu tenaga medis agar siap menghadapi situasi darurat yang sering terjadi di Indonesia, seperti gempa bumi dan banjir.

Mengintegrasikan Teknologi Kesehatan untuk Meningkatkan Akses

Penerapan manajemen kesehatan internasional juga mendorong penggunaan teknologi untuk memperbaiki sistem layanan kesehatan. Di era digital seperti sekarang, teknologi memegang peranan penting dalam memperluas akses layanan kesehatan. Telemedicine adalah salah satu inovasi yang kini diterapkan di Indonesia. Dengan telemedicine, masyarakat yang tinggal jauh dari rumah sakit atau puskesmas tetap bisa berkonsultasi dengan dokter melalui video call atau aplikasi pesan singkat. Misalnya, platform-platform seperti Halodoc dan Alodokter sudah mulai banyak dimanfaatkan oleh masyarakat.

Inovasi ini bukan hanya mempermudah akses, tetapi juga membantu meringankan beban fasilitas kesehatan yang sering penuh di kota-kota besar. Dengan adanya konsultasi jarak jauh, pasien bisa mendapatkan saran medis lebih cepat dan hanya datang ke rumah sakit jika diperlukan. Meski terbilang baru, telemedicine sudah menunjukkan dampak positif dalam sistem kesehatan Indonesia. Namun, untuk memastikan efektivitasnya, dibutuhkan dukungan regulasi yang kuat serta jaminan keamanan data pasien agar privasi mereka tetap terjaga.

Menjamin Keamanan dan Kualitas Obat-Obatan serta Alat Kesehatan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun