Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Akuntan - Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kenapa Angka Pernikahan di Indonesia Turun dan Apa Akibatnya?

8 November 2024   16:59 Diperbarui: 8 November 2024   17:03 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pernikahan di Indonesia Turun. chatgpt.com

Pandangan Hidup dan Nilai Sosial yang Berubah

Seiring dengan perkembangan zaman, nilai-nilai sosial juga mengalami perubahan. Banyak yang merasa bahwa kebahagiaan tidak harus diraih melalui pernikahan, dan hidup sendiri atau hidup bersama tanpa ikatan formal juga bisa memberikan kebahagiaan yang sama. Selain itu, ada pandangan bahwa pernikahan bukan lagi kewajiban sosial, melainkan hak individu untuk memilih. Kehidupan modern yang menawarkan kebebasan juga membuat pernikahan sering kali dianggap sebagai bentuk pembatasan, terutama bagi mereka yang ingin mengeksplorasi lebih banyak hal dalam hidup.

Akibat Menurunnya Angka Pernikahan

Penurunan angka pernikahan ini tidak hanya memengaruhi kehidupan pribadi, tetapi juga memiliki dampak yang jauh lebih luas bagi masyarakat dan negara. Apa saja dampak dari fenomena ini?

  1. Penurunan Angka Kelahiran dan Penuaan Populasi

    Salah satu dampak yang paling terasa dari menurunnya angka pernikahan adalah berkurangnya angka kelahiran. Semakin sedikit pasangan yang menikah, semakin sedikit pula jumlah anak yang lahir setiap tahun. Di beberapa negara maju, fenomena ini sudah menjadi isu serius, di mana penuaan populasi menyebabkan krisis tenaga kerja dan menekan pertumbuhan ekonomi. Jika tren ini terus berlanjut, Indonesia mungkin juga akan menghadapi situasi serupa di masa depan, di mana jumlah generasi tua melebihi generasi muda. Hal ini tentu berdampak pada ekonomi negara karena populasi yang menua membutuhkan perawatan kesehatan dan dana pensiun yang lebih besar.

  2. Berubahnya Konsep dan Struktur Keluarga

    Penurunan angka pernikahan juga berdampak pada konsep keluarga di Indonesia. Banyak orang yang memilih menjadi orang tua tunggal atau membesarkan anak tanpa ikatan pernikahan formal. Struktur keluarga konvensional yang dulu menjadi fondasi masyarakat kini mulai bergeser. Perubahan ini bisa berdampak pada perkembangan sosial dan psikologis anak, yang mungkin merasakan perbedaan dalam pola asuh dan dinamika keluarga dibandingkan dengan struktur keluarga tradisional. Di sisi lain, pergeseran ini juga memengaruhi pandangan masyarakat terhadap norma dan nilai yang dulunya dianggap penting.

  3. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
    Lihat Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun