Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Akuntan - Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hutan Tropis Kita Tergerus, Kita Harus Bertindak Sekarang

31 Oktober 2024   15:39 Diperbarui: 31 Oktober 2024   16:05 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Hutan Tropis.Pixabay.com/yoshitaka2 

Hutan tropis Indonesia adalah salah satu permata alam yang tak ternilai harganya. Dari Sabang hingga Merauke, jutaan hektar hutan tropis membentang dan menjadi rumah bagi ribuan spesies tumbuhan dan hewan. Hutan-hutan ini tidak hanya menyimpan keindahan alam, tetapi juga berperan besar sebagai penyeimbang ekosistem, penyerap karbon dioksida, pengatur iklim, hingga penyedia sumber kehidupan bagi masyarakat adat yang tinggal di sekitarnya. Namun, sayangnya, laju perusakan hutan di Indonesia semakin mengkhawatirkan. Penebangan liar, konversi lahan untuk perkebunan kelapa sawit, serta aktivitas pertambangan yang merajalela perlahan-lahan menggerus hutan tropis kita.

Menurut laporan Forest Watch Indonesia (FWI), selama sepuluh tahun terakhir Indonesia telah kehilangan sekitar 2,6 juta hektar hutan per tahunnya. Bayangkan, luas hutan yang hilang setara dengan luas Pulau Bali setiap tahunnya. Kondisi ini membuat Indonesia menjadi salah satu negara dengan tingkat deforestasi tertinggi di dunia. Kita tentu tak bisa berdiam diri melihat kenyataan ini, apalagi mengingat betapa besarnya dampak yang akan terjadi bila hutan tropis ini terus mengalami penurunan. Mari kita ulas lebih dalam bagaimana deforestasi berdampak pada kehidupan kita dan kenapa kita semua harus mengambil peran dalam menyelamatkan hutan tropis.

Dampak Perusakan Hutan Terhadap Perubahan Iklim

Hutan tropis adalah paru-paru bumi yang mampu menyerap karbon dioksida (CO2) dalam jumlah besar dan melepaskan oksigen ke atmosfer. Ketika hutan ditebang atau terbakar, karbon yang disimpan dalam pohon-pohon tersebut dilepaskan kembali ke udara, menambah konsentrasi CO2 di atmosfer yang memicu efek rumah kaca. Menurut laporan dari Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), deforestasi menyumbang sekitar 15% dari total emisi gas rumah kaca di seluruh dunia. Ini berarti perusakan hutan di Indonesia berkontribusi langsung terhadap peningkatan suhu global dan perubahan iklim.

Suhu bumi yang semakin panas menyebabkan dampak berantai, seperti cuaca ekstrem, musim yang sulit diprediksi, dan bencana alam yang semakin sering terjadi. Di Indonesia, dampak ini bisa dilihat dari semakin seringnya banjir dan tanah longsor yang menghancurkan pemukiman dan lahan pertanian. Belum lagi, pemanasan global mempengaruhi produktivitas lahan pertanian yang berpotensi mengganggu ketahanan pangan kita. Jadi, ketika hutan tropis kita tergerus, efeknya tidak hanya terbatas pada lingkungan, tetapi juga pada aspek kehidupan yang lebih luas.

Mengancam Keanekaragaman Hayati

Hutan tropis Indonesia adalah rumah bagi 10% dari total spesies tumbuhan dan hewan di dunia. Spesies-spesies ini hidup dalam ekosistem yang saling mendukung satu sama lain, dari yang terbesar seperti harimau sumatera dan gajah kalimantan hingga serangga kecil dan jamur yang mungkin tak pernah kita sadari keberadaannya. Namun, ketika habitat mereka terusik, mereka menghadapi ancaman kepunahan.

Ambil contoh orangutan di Kalimantan dan Sumatera. Primata yang memiliki hubungan genetik terdekat dengan manusia ini kini berada di ambang kepunahan karena perusakan habitatnya. Data dari World Wildlife Fund (WWF) menunjukkan bahwa populasi orangutan Sumatera turun lebih dari 80% dalam kurun waktu 75 tahun terakhir. Tanpa habitat yang memadai, spesies-spesies ini tidak hanya kehilangan tempat tinggal, tetapi juga sumber makanan dan kesempatan untuk bertahan hidup. Pada akhirnya, hilangnya keanekaragaman hayati ini juga akan berimbas pada kita, terutama dalam bidang medis dan ilmu pengetahuan. Banyak tumbuhan dan hewan di hutan tropis yang belum sepenuhnya diteliti, padahal mereka berpotensi menjadi sumber obat-obatan dan penemuan baru di masa depan.

Merampas Kehidupan Masyarakat Adat

Bagi masyarakat adat yang tinggal di sekitar hutan, hutan tropis bukan hanya sekadar tempat hidup, tetapi juga sumber identitas dan budaya. Mereka telah hidup selaras dengan hutan selama ratusan tahun, menjaga dan memanfaatkan hutan tanpa merusaknya. Namun, alih fungsi lahan dan perusakan hutan kini memaksa mereka kehilangan tanah kelahirannya. Mereka tak hanya kehilangan sumber makanan dan obat-obatan alami, tetapi juga kehilangan warisan budaya yang turun-temurun.

Contohnya, Suku Dayak di Kalimantan yang memiliki tradisi dan kearifan lokal dalam menjaga hutan. Ketika hutan mereka dijadikan area perkebunan atau tambang, mereka kehilangan lahan untuk bercocok tanam dan kesulitan mencari bahan makanan. Ketidakmampuan mereka mempertahankan hidup di hutan sering kali membuat mereka dipaksa beralih ke kota, menghadapi kehidupan yang sama sekali asing bagi mereka. Kehilangan ini tidak hanya membuat mereka kehilangan identitas, tetapi juga menciptakan persoalan sosial baru di daerah perkotaan.

Mengapa Kita Perlu Bertindak Sekarang?

Mungkin kamu bertanya-tanya, "Apa yang bisa saya lakukan? Bukankah masalah ini terlalu besar untuk dihadapi?" Tidak bisa dipungkiri, perusakan hutan adalah masalah kompleks yang melibatkan banyak pihak, mulai dari pemerintah, perusahaan, hingga masyarakat umum. Namun, itu bukan berarti kita tidak bisa berperan dalam menjaga hutan yang tersisa. Langkah kecil bisa dimulai dari diri sendiri, misalnya dengan mendukung produk yang ramah lingkungan dan menghindari produk yang berasal dari deforestasi ilegal. Ketika kamu membeli produk yang bersertifikat ramah lingkungan, secara tidak langsung kamu mendukung upaya pelestarian hutan.

Selain itu, menyebarkan kesadaran melalui media sosial atau mengedukasi teman dan keluarga tentang pentingnya hutan tropis juga merupakan langkah yang berdampak besar. Saat ini, kampanye digital memiliki kekuatan untuk menyebarkan informasi dengan cepat dan bisa menarik perhatian banyak orang. Kamu bisa mulai membagikan informasi atau bergabung dengan organisasi yang fokus pada upaya pelestarian lingkungan. Beberapa organisasi seperti Greenpeace dan WWF memiliki program yang memungkinkan masyarakat untuk turut berkontribusi dalam pelestarian hutan, mulai dari donasi hingga relawan.

Apa yang Bisa Dilakukan Pemerintah dan Perusahaan?

Tidak hanya masyarakat, pemerintah dan perusahaan juga memiliki peran penting dalam menyelamatkan hutan tropis kita. Pemerintah perlu memperketat regulasi terkait perizinan lahan dan menegakkan hukum yang lebih tegas terhadap pelaku pembalakan liar. Selain itu, transparansi dalam tata kelola hutan perlu ditingkatkan agar masyarakat bisa turut mengawasi dan memastikan bahwa tidak ada perusakan hutan yang luput dari pengawasan.

Perusahaan, terutama yang bergerak di bidang perkebunan dan tambang, juga harus lebih bertanggung jawab terhadap dampak yang mereka timbulkan. Adopsi konsep bisnis berkelanjutan dan ramah lingkungan adalah hal yang sangat penting. Misalnya, menggunakan teknik agroforestri atau menanam kembali pohon di area yang sudah digunduli. Langkah-langkah ini bisa mengurangi dampak buruk perusahaan terhadap lingkungan.

Masa Depan Tanpa Hutan, Apa yang Akan Terjadi?

Jika hutan tropis kita terus menerus berkurang, kita akan mewariskan dunia yang penuh dengan masalah lingkungan kepada generasi mendatang. Ketika pepohonan terakhir ditebang, bumi akan kehilangan salah satu mekanisme alami yang paling efisien dalam melawan perubahan iklim. Kita juga akan kehilangan ribuan spesies flora dan fauna yang mungkin memiliki peran penting dalam kehidupan manusia di masa depan. Selain itu, dampak sosial dan ekonomi dari perusakan hutan akan semakin membebani negara, mulai dari masalah ketahanan pangan, kesehatan masyarakat, hingga konflik sosial akibat perebutan lahan.

Kesimpulan

Hutan tropis Indonesia adalah kekayaan yang tak ternilai dan merupakan tanggung jawab kita bersama untuk menjaganya. Ancaman terhadap hutan ini bukan hanya masalah lingkungan, tetapi juga masalah sosial, ekonomi, dan masa depan bangsa. Saat kamu mengetahui semua ini, pilihan ada di tanganmu: akankah kita terus berdiam diri, atau mulai mengambil peran dalam upaya pelestarian hutan?

Mari kita jaga hutan tropis kita sebagai warisan berharga yang harus tetap lestari hingga generasi mendatang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun