Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Akuntan - Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Zoning Out Saat Membaca Buku, Apakah Buruk?

31 Oktober 2024   08:07 Diperbarui: 31 Oktober 2024   08:32 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

  • Kondisi Fisik dan Psikologis yang Kurang Mendukung
    Kelelahan fisik, seperti kurang tidur, bisa membuat kita sulit fokus saat membaca. Selain itu, faktor psikologis seperti stres atau kecemasan juga berpengaruh besar terhadap konsentrasi. Ketika pikiran sedang terbebani, otak sering kali tidak mampu fokus pada bacaan, dan zoning out menjadi semacam "jalan keluar" bagi otak untuk melepas stres.

  • Lingkungan yang Tidak Mendukung
    Suara bising, tempat yang tidak nyaman, atau lingkungan dengan banyak gangguan bisa memicu zoning out saat membaca. Otak kita cenderung responsif terhadap hal-hal di sekitar kita, sehingga jika lingkungannya terlalu ramai atau penuh distraksi, pikiran akan mudah teralihkan dari bacaan.

  • Zoning Out Hal Positif atau Negatif?

    Banyak orang berpikir bahwa zoning out adalah hal yang sepenuhnya negatif, padahal tidak selalu demikian. Nyatanya, zoning out memiliki manfaatnya sendiri, terutama jika dilakukan pada waktu yang tepat.

    Dampak Positif Zoning Out

    1. Meningkatkan Kreativitas
      Saat kita zoning out, otak justru dapat menyusun potongan-potongan informasi secara spontan, mengaitkannya dengan pengalaman atau ide lain yang sebelumnya ada dalam pikiran kita. Proses ini dikenal sebagai mind-wandering, yang menurut penelitian justru dapat meningkatkan kreativitas. Banyak ide atau solusi kreatif muncul saat seseorang sedang melamun, karena otak memiliki ruang untuk berpikir bebas tanpa terikat pada satu fokus tertentu.

    2. Memberikan Ruang bagi Otak untuk Istirahat
      Dalam membaca, terutama teks yang berat atau kompleks, otak kita bekerja keras untuk menyerap informasi. Zoning out bisa menjadi tanda bahwa otak butuh istirahat sejenak. Melamun sejenak dapat memberikan waktu bagi otak untuk rileks dan kembali segar, sehingga saat kembali membaca, fokus dan pemahaman bisa lebih optimal.

    3. Membantu Pemahaman Jangka Panjang
      Kadang, zoning out memungkinkan kita merenungkan kembali informasi yang baru kita baca. Contohnya, saat membaca buku tentang filosofi atau psikologi, zoning out bisa membantu kita menghubungkan informasi dalam buku dengan kehidupan kita sendiri. Ini bisa memperdalam pemahaman dan membuat informasi lebih melekat dalam ingatan jangka panjang.

      HALAMAN :
      1. 1
      2. 2
      3. 3
      4. 4
      Mohon tunggu...

      Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
      Lihat Lyfe Selengkapnya
      Beri Komentar
      Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

      Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun