Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Akuntan - Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Kaum Ekonomi Menengah Terjebak Pinjol, Mengapa Bisa Terjadi?

30 Oktober 2024   08:06 Diperbarui: 30 Oktober 2024   15:14 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Terjebak Pinjol.Pixabay.com/Elf-Moondance 

Solusi untuk Menghindari Jeratan Pinjaman Online

Fenomena ini menunjukkan betapa pentingnya edukasi keuangan di kalangan masyarakat, khususnya bagi kaum ekonomi menengah. Berikut beberapa solusi yang bisa membantu kamu menghindari jeratan pinjaman online:

  1. Mengembangkan Literasi Keuangan
    Pendidikan literasi keuangan harus menjadi prioritas. Masyarakat perlu paham mengenai risiko bunga tinggi dan konsekuensi pinjaman jangka pendek. Pemerintah bersama lembaga swasta bisa mengadakan program literasi keuangan yang mudah diakses, baik melalui seminar, workshop, maupun konten online. Dengan edukasi yang tepat, kamu akan lebih berhati-hati sebelum memutuskan meminjam uang dari pinjol.

  2. Menyiapkan Dana Darurat
    Meskipun terdengar sederhana, menyiapkan dana darurat dapat menjadi solusi utama untuk menghindari ketergantungan pada pinjaman. Sisihkan sebagian kecil pendapatan setiap bulan sebagai dana darurat yang bisa digunakan untuk keperluan mendesak. Dengan begitu, ketika kebutuhan darurat muncul, kamu tidak perlu tergesa-gesa mengambil pinjol yang berbunga tinggi.

  3. Mencari Alternatif Pinjaman yang Lebih Terjangkau
    Jika memang memerlukan dana tambahan, ada baiknya mencari alternatif pinjaman yang lebih terjangkau seperti koperasi atau bank dengan bunga rendah. Selain lebih terjamin dari segi keamanan data, pinjaman dari lembaga resmi biasanya menawarkan suku bunga lebih rendah serta tenor yang fleksibel, sehingga tidak terlalu membebani keuanganmu.

  4. Mengontrol Pengeluaran dan Membuat Anggaran
    Membuat anggaran bulanan dan mencatat setiap pengeluaran dapat membantu kamu lebih bijak dalam mengelola keuangan. Hindari pengeluaran yang tidak perlu dan prioritaskan kebutuhan mendesak. Dengan kontrol keuangan yang baik, risiko mengambil pinjaman untuk menutupi pengeluaran sehari-hari bisa dikurangi.

Kesimpulan

Kaum ekonomi menengah memang rentan terjebak dalam jeratan pinjaman online karena berbagai faktor seperti keterbatasan dana darurat, pengaruh iklan yang menyesatkan, dan kurangnya literasi keuangan. 

Pinjaman online mungkin tampak sebagai solusi cepat, tetapi efek jangka panjangnya justru bisa merugikan. Oleh karena itu, penting bagi kamu untuk memahami risiko pinjol sebelum memutuskan untuk meminjam.

Edukasi keuangan, persiapan dana darurat, serta pengawasan ketat terhadap platform pinjaman online oleh pemerintah bisa menjadi langkah untuk melindungi masyarakat dari jeratan utang yang tidak sehat. Jika kamu memang membutuhkan pinjaman, pastikan untuk memilih lembaga yang terpercaya dan menawarkan suku bunga yang terjangkau. Dengan keputusan finansial yang bijak, kamu dapat menghindari jeratan utang yang mengintai di balik kemudahan pinjaman online.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun