Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Akuntan - Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Kenapa Kita Sering Merasa Kesepian?

29 Oktober 2024   18:03 Diperbarui: 29 Oktober 2024   18:06 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

4. Ketidakmampuan Menjalin Hubungan yang Sehat

Tidak semua orang memiliki keterampilan atau keberanian untuk menjalin hubungan yang sehat. Bagi sebagian orang, pengalaman traumatis di masa lalu, seperti perpisahan, kehilangan, atau pengkhianatan, meninggalkan bekas yang dalam dan membuat mereka cenderung menarik diri. Ketakutan akan ditolak atau merasa tidak layak dicintai membuat mereka menjaga jarak dari orang lain, meski dalam hati mereka ingin berdekatan. Akibatnya, kesepian menjadi teman yang sulit dihindari.

Bantuan profesional, seperti konseling atau terapi, bisa menjadi solusi bagi kamu yang merasa sulit membuka diri dalam hubungan. Menurut American Counseling Association, terapi dapat membantu seseorang memahami pola hubungan yang kurang sehat dan membangun kedekatan yang lebih baik dengan orang-orang di sekitarnya. Jadi, jika kamu merasa kesepian karena masalah dalam relasi, mempertimbangkan bantuan profesional mungkin adalah langkah yang bijak.

5.  Kesepian yang Muncul dari Stres dan Kelelahan

Kesibukan yang berlebihan dan gaya hidup yang kurang sehat sering kali menjadi akar dari perasaan kesepian. Ketika tubuh terlalu lelah dan pikiran penuh dengan stres, kita lebih rentan menarik diri dari interaksi sosial dan mengisolasi diri. Sebuah studi dari National Health Service (NHS) di Inggris menunjukkan bahwa orang yang kurang tidur atau stres berlebihan cenderung merasa lebih negatif, termasuk merasa kesepian dan terisolasi.

Menerapkan gaya hidup yang seimbang dapat membantu mengurangi rasa kesepian. Cobalah untuk memberikan waktu bagi tubuh dan pikiran untuk beristirahat, seperti tidur yang cukup, mengonsumsi makanan sehat, dan berolahraga secara rutin. Kesehatan fisik dan mental yang baik akan membantu kita untuk lebih terbuka terhadap interaksi sosial dan mengurangi kecenderungan menarik diri.

6. Terlalu Bergantung pada Interaksi Virtual

Di era digital ini, sering kali kita lebih memilih interaksi melalui perangkat daripada bertemu langsung. Meskipun praktis, interaksi virtual tidak memberikan pengalaman emosional yang sama kuatnya dengan pertemuan tatap muka. Studi dari University of California menunjukkan bahwa orang yang lebih banyak menghabiskan waktu untuk interaksi online cenderung memiliki kualitas hubungan yang lebih rendah dibandingkan mereka yang lebih sering bertemu langsung. Tanpa interaksi sosial yang nyata, kita kehilangan kehangatan dari ekspresi wajah, bahasa tubuh, atau kontak mata yang memperkuat ikatan emosional.

Mengadakan pertemuan langsung dengan teman, keluarga, atau bahkan komunitas adalah cara yang baik untuk mengurangi perasaan kesepian. Bertemu langsung memungkinkan kita untuk lebih terhubung secara emosional, sehingga perasaan kesepian bisa berkurang. Kamu bisa memulai dari hal kecil, misalnya dengan mengatur pertemuan rutin dengan teman atau ikut dalam kegiatan sosial yang melibatkan banyak orang.

7. Ketidakmampuan Mengelola Emosi

Kesepian juga bisa timbul dari ketidakmampuan kita dalam mengelola emosi negatif. Emosi seperti kecemasan, rasa bersalah, atau kesedihan yang tidak teratasi sering kali membuat kita menutup diri dan menarik diri dari lingkungan sosial. Padahal, dalam situasi seperti ini, kita justru butuh dukungan dari orang lain untuk mengatasi perasaan tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun