Sebagai contoh, seorang istri yang setiap hari mengurus rumah, mengelola keuangan, serta merawat anak-anak. Meskipun ia melakukannya dengan ikhlas, ketika tidak ada apresiasi dari suaminya, lama-kelamaan ia akan merasa usahanya tidak terlihat.Â
Begitu pula dengan suami yang bekerja keras untuk mencukupi kebutuhan keluarga, namun jarang mendapatkan ucapan terima kasih atau penghargaan atas usahanya. Hal-hal kecil seperti ini lama-lama menumpuk dan menciptakan rasa kesepian dalam hubungan.
Menurut Dr. Gary Chapman, penulis buku The Five Love Languages, apresiasi adalah salah satu bentuk "bahasa cinta" yang sangat berpengaruh dalam menciptakan kedekatan emosional. Chapman menyebutkan bahwa pasangan yang tidak merasa dihargai akan mengalami keterasingan emosional dan kehilangan keintiman dalam hubungan.Â
Kurangnya apresiasi ini bisa membuat mereka mulai mencari pengakuan di luar hubungan pernikahan, yang bisa menjadi awal dari konflik dan permasalahan yang lebih serius.
3. Tanda-Tanda Kesepian dalam Pernikahan Akibat Kurangnya Apresiasi
Rasa kesepian yang muncul akibat kurangnya apresiasi sering kali ditandai oleh beberapa hal berikut:
Berjarak Secara Emosional: Kamu atau pasangan mungkin merasa tidak ingin berbagi cerita, curhat, atau sekadar menghabiskan waktu bersama seperti dulu. Keintiman emosional mulai berkurang, dan interaksi menjadi cenderung formal.
Minimnya Koneksi Fisik: Meskipun tinggal di bawah satu atap, ada jarak fisik yang tidak terlihat, seperti jarang bersentuhan atau sekadar memeluk. Padahal, kontak fisik sederhana bisa mempererat ikatan emosional.
Jarang Memuji atau Mengapresiasi: Saat rasa kesepian mulai muncul, pasangan sering kali mengabaikan upaya satu sama lain. Tindakan kecil yang sebelumnya dianggap berharga, seperti membantu pekerjaan rumah, kini menjadi hal biasa yang tidak lagi mendapat perhatian.
Mudah Tersinggung atau Sensitif: Pasangan yang merasa kesepian dan kurang diapresiasi cenderung lebih sensitif terhadap kata-kata atau tindakan yang mengesampingkan mereka. Hal ini karena mereka merasa terus-menerus diabaikan, yang membuat emosi lebih mudah meledak.
Merasa Lebih Dekat dengan Orang Lain daripada Pasangan: Jika kamu atau pasangan mulai merasa lebih nyaman berbicara dengan teman atau orang lain daripada pasangan sendiri, ini bisa menjadi tanda adanya jarak emosional yang kian lebar.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!