Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Akuntan - Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Menemukan Pemimpin Visioner untuk Medan Lewat Pilkada Hijau

28 Oktober 2024   13:15 Diperbarui: 28 Oktober 2024   13:33 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika pemimpin Medan yang terpilih nanti memiliki komitmen yang sama, maka diharapkan kota ini bisa mencapai target RTH yang telah ditetapkan. Masyarakat juga bisa terlibat langsung dengan berpartisipasi dalam program penghijauan kota, misalnya melalui penanaman pohon bersama, adopsi tanaman kota, atau menjadi sukarelawan di taman kota. Partisipasi aktif warga sangat diperlukan untuk mendukung kebijakan pemerintah dan menjaga keberlanjutan ruang hijau di kota Medan.

Pengelolaan Sampah yang Efektif

Masalah pengelolaan sampah adalah isu yang cukup besar di Medan. Kurangnya kesadaran masyarakat dalam memilah sampah, serta keterbatasan infrastruktur pengolahan sampah, membuat kota ini menghadapi tumpukan sampah yang terus meningkat. 

Kondisi ini bisa berdampak buruk pada kesehatan dan kebersihan lingkungan. Banyak pemimpin daerah di kota-kota maju menginisiasi program pengelolaan sampah berbasis masyarakat yang sukses mengurangi jumlah sampah di lingkungan perkotaan.

Pemimpin dengan visi hijau diharapkan bisa mengimplementasikan kebijakan yang serupa di Medan. Misalnya, dengan mengembangkan bank sampah yang melibatkan masyarakat dalam memilah dan mengelola sampah anorganik seperti plastik dan logam untuk kemudian didaur ulang. Program ini tidak hanya mengurangi sampah di TPA, tetapi juga bisa menjadi sumber penghasilan tambahan bagi warga. 

Di beberapa kota lain, bank sampah sudah berjalan dengan baik dan terbukti memberikan dampak positif terhadap lingkungan dan ekonomi warga. Dengan mendukung program seperti ini, Medan berpotensi menjadi kota yang lebih bersih dan ramah lingkungan.

Mengurangi Emisi Lewat Transportasi Ramah Lingkungan

Masalah kemacetan lalu lintas di Medan menambah tantangan terhadap upaya menurunkan emisi karbon. Setiap hari, kendaraan bermotor yang melintasi jalan-jalan di Medan menghasilkan polusi yang berdampak negatif pada kualitas udara. 

Kondisi ini bisa dikurangi jika ada kebijakan yang mendukung penggunaan transportasi ramah lingkungan. Beberapa kota besar di dunia sudah menerapkan transportasi umum berbasis listrik, jalur sepeda yang aman, dan fasilitas pejalan kaki yang nyaman. Di Indonesia, Jakarta dan Bandung sudah mulai beralih ke bus listrik sebagai moda transportasi umum untuk menekan emisi gas buang.

Pemimpin yang terpilih dalam pilkada hijau untuk Medan diharapkan dapat membawa visi serupa. Pemerintah kota bisa mulai merencanakan pengadaan bus listrik, memperluas jalur khusus sepeda, dan memperbaiki trotoar untuk pejalan kaki. 

Program ini tidak hanya mengurangi emisi karbon, tetapi juga meningkatkan kesehatan masyarakat dan memperbaiki kualitas hidup di kota. Dengan kebijakan yang mendorong transportasi ramah lingkungan, Medan bisa menjadi kota yang lebih nyaman untuk aktivitas sehari-hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun