Rutinitas yang Monoton dan Kehilangan Kedekatan Emosional
Menjalani rutinitas yang sama setiap hari, seperti pekerjaan dan mengurus anak, bisa membuat pasangan terjebak dalam siklus kebosanan. Jika tidak ada upaya untuk membuat hubungan tetap hidup, hal ini bisa membuat perasaan cinta dan kasih sayang memudar. Tidak heran, banyak pasangan yang merasa seolah-olah hanya menjadi rekan kerja di rumah ketimbang pasangan hidup.
Dampak Lonely Marriage Terhadap Hubungan
Lonely marriage bukan hanya masalah kecil; jika dibiarkan berlarut-larut, ia bisa berpotensi merusak fondasi pernikahan dan mengarah pada perceraian. Beberapa dampaknya adalah:
Meningkatkan Risiko Perselingkuhan
Ketika seseorang merasa kesepian dalam pernikahan, keinginan untuk mencari perhatian atau kebahagiaan di luar rumah menjadi lebih besar. Lonely marriage sering kali menjadi pemicu perselingkuhan, karena salah satu pihak merasa bahwa mereka tidak mendapatkan dukungan emosional dari pasangan.Menyebabkan Stres dan Depresi
Kesepian dalam pernikahan berdampak pada kesehatan mental, seperti stres dan depresi. Rasa tidak bahagia yang berlarut-larut menyebabkan tekanan emosional, yang berdampak pada kualitas hidup secara keseluruhan. Menurut beberapa penelitian, orang yang merasa kesepian dalam pernikahan cenderung mengalami penurunan kualitas hidup, baik dari segi kesehatan fisik maupun emosional.Menurunkan Keharmonisan Keluarga
Lonely marriage juga berdampak pada keharmonisan dalam keluarga, termasuk hubungan dengan anak-anak. Anak-anak dapat merasakan ketegangan yang terjadi di antara orang tua mereka, dan hal ini bisa mengganggu perkembangan psikologis mereka. Kehidupan keluarga yang harmonis membutuhkan kedekatan emosional antara orang tua, yang akan tercermin dalam suasana rumah yang sehat.
 Statistik Kasus Perceraian Akibat Lonely Marriage
Studi yang dilakukan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)Â menunjukkan bahwa angka perceraian di Indonesia meningkat setiap tahunnya, dan salah satu penyebab utamanya adalah konflik emosional dan komunikasi yang buruk antara pasangan. Lonely marriage menjadi penyebab utama dari konflik tersebut, yang menyebabkan hubungan antara pasangan menjadi renggang dan tidak harmonis. Dalam penelitian yang dilakukan di beberapa kota besar di Indonesia, 35% dari pasangan yang bercerai mengaku bahwa perasaan kesepian dalam pernikahan adalah alasan utama di balik keputusan mereka untuk mengakhiri hubungan.