Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Akuntan - Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Hei! Para Suami, Jadilah Pendengar yang Baik Bagi Istrimu

26 Oktober 2024   11:48 Diperbarui: 26 Oktober 2024   11:49 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Suami dan Istri Masak Bersama.Pixabay.com/089photoshootings 

Misalnya, jika istrimu pulang dari kerja dan menceritakan betapa stresnya hari ini, jangan langsung menawarkan saran seperti, "Ya sudah, besok ambil cuti saja." Sebaliknya, dengarkan apa yang ia katakan, tunjukkan empati, dan berikan dukungan emosional dengan mengatakan, "Aku tahu kamu pasti sangat lelah. Kamu hebat bisa melewati hari ini." Ucapan seperti ini jauh lebih bermakna dan memberikan rasa nyaman bagi istrimu dibandingkan solusi instan yang belum tentu sesuai dengan kebutuhannya.

Dampak Positif pada Hubungan

Menjadi pendengar yang baik tidak hanya bermanfaat bagi istrimu, tetapi juga bagi hubungan kalian secara keseluruhan. Ketika istrimu merasa didengar dan dipahami, ia akan merasa lebih aman dan nyaman dalam hubungan. Ini akan menciptakan ikatan emosional yang lebih kuat antara kalian berdua. Istri yang merasa didengar cenderung lebih terbuka dalam berbicara tentang perasaannya, yang pada akhirnya akan memperkuat komunikasi dalam pernikahan.

Studi yang dilakukan oleh Gottman Institute juga menunjukkan bahwa pasangan yang saling mendengarkan memiliki peluang lebih besar untuk mempertahankan hubungan yang sehat dan bahagia. Mereka menemukan bahwa pasangan yang mampu berkomunikasi dengan baik cenderung memiliki hubungan yang lebih stabil dan lebih sedikit konflik yang tidak terselesaikan.

Jangan Tunggu Sampai Terlambat

Seringkali, suami baru menyadari pentingnya mendengarkan ketika masalah besar sudah terjadi. Konflik yang tadinya kecil bisa membesar hanya karena komunikasi yang buruk. Oleh karena itu, jangan menunggu sampai terlambat untuk menjadi pendengar yang baik. Latih kebiasaan ini setiap hari. Ingatlah bahwa istrimu adalah partner hidup yang membutuhkan dukunganmu, bukan hanya dalam tindakan, tetapi juga dalam mendengarkan.

Jika kamu merasa bahwa kamu belum menjadi pendengar yang baik selama ini, tidak ada kata terlambat untuk memulai. Ambil langkah sederhana dengan memberikan perhatian penuh setiap kali istrimu berbicara. Tunjukkan bahwa kamu benar-benar peduli dan hadir untuknya. Dalam jangka panjang, kebiasaan ini akan memperkuat hubungan kalian dan membuat istrimu merasa lebih dicintai dan dihargai.

Kesimpulan

Menjadi pendengar yang baik adalah keterampilan penting yang harus dimiliki setiap suami. Ini bukan hanya tentang mendengarkan suara istrimu, tetapi tentang memahami perasaannya, menunjukkan empati, dan memberikan perhatian penuh. Ketika kamu menjadi pendengar yang baik, kamu tidak hanya memperkuat ikatan emosional dengan istrimu, tetapi juga membangun fondasi yang lebih kuat untuk pernikahan yang harmonis.

Jadi, para suami, mulai sekarang, luangkan waktu untuk mendengarkan istrimu dengan sepenuh hati. Jadikan setiap percakapan sebagai momen untuk lebih mengenalnya, menghargainya, dan mencintainya. Dengan menjadi pendengar yang baik, kamu bukan hanya menjadi suami yang lebih baik, tetapi juga pasangan yang lebih pengertian dan penuh cinta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun